Padang, pasbana — Generasi muda diimbau untuk terus melestarikan Bahasa Minangkabau yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga menjadi jantung kebudayaan dan identitas masyarakat Minangkabau.
Pesan itu disampaikan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Syamdani, saat membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 tingkat SD dan SMP se-Kota Padang di Aula Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sumatera Barat, Rabu (12/11/2025).
Dalam sambutannya, Syamdani menegaskan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga keberlangsungan bahasa daerah di tengah gempuran globalisasi.
“Bahasa Minangkabau bukan sekadar alat komunikasi, tetapi adalah jantung kebudayaan sekaligus identitas masyarakat kita,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar nilai-nilai lokal tidak hilang ditelan zaman. Menurutnya, filosofi Minangkabau “Alam Takambang Jadi Guru” harus kembali dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Ungkapan ini mengajarkan kita untuk belajar dari alam dan lingkungan sekitar. Nilai ini perlu kita hidupkan agar generasi muda memahami kearifan lokal dan mencintai budaya daerahnya,” tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen pelestarian bahasa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh sekolah untuk menerapkan program satu hari berbahasa Minangkabau setiap Selasa.
Festival Tunas Bahasa Ibu sendiri menjadi ajang kreatif bagi pelajar untuk mengekspresikan kemampuan berbahasa daerah melalui lomba pidato, baca puisi, hingga menulis cerita rakyat.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap bahasa dan budaya Minangkabau sekaligus memperkuat identitas lokal di era modern.
(*)
(*)




