Padang, pasbana — Kota Padang diguncang gempa berkekuatan 8,8 Skala Richter pada Rabu (5/11) pukul 10.00 WIB, dengan pusat gempa berada di perairan Mentawai pada kedalaman 12 kilometer. Warga yang panik segera berlarian menuju lokasi aman dan tempat-tempat tinggi.
Namun, peristiwa tersebut bukanlah bencana sesungguhnya, melainkan bagian dari latihan kesiapsiagaan menghadapi gempa dan tsunami yang digelar Pemerintah Kota Padang.
Simulasi yang melibatkan 55 kelurahan ini difokuskan di kawasan zona merah tsunami. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kota Padang di Balai Kota Aie Pacah bertindak sebagai komando utama, memantau situasi dan menjalankan prosedur standar evakuasi.
Wali Kota Padang Fadly Amran langsung memantau jalannya simulasi dari titik kumpul rumah dinasnya. “Pusdalops, mohon laporkan kondisi terkini gempa,” ujar Fadly melalui radio komunikasi.
Tak lama kemudian, sirene peringatan dini tsunami diaktifkan selama satu menit sebagai bagian dari prosedur latihan sesuai Peraturan Wali Kota Nomor 63 Tahun 2021.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Albana, menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan melatih kecepatan respons masyarakat dan koordinasi antarinstansi. “Warga harus terbiasa bertindak cepat dan tenang ketika gempa dan tsunami terjadi,” ujarnya.
Simulasi juga dipantau langsung Wakil Wali Kota Maigus Nasir di SMPN 25 Padang, sementara Wali Kota Fadly Amran meninjau kegiatan di Hotel Santika. Pemerintah berharap latihan rutin ini dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana di masa mendatang.(*)
