Notification

×

Iklan

Iklan

Jumlah Desa Mandiri di Sumbar Meningkat, menjadi 489 Desa

05 November 2025 | 22:04 WIB Last Updated 2025-11-05T15:04:40Z


Padang, pasbana Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menekankan pentingnya penyediaan air bersih, energi, dan konektivitas sebagai fondasi utama dalam mewujudkan nagari yang mandiri dan berkualitas. 

Hal itu disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Data Indeks Desa Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2025 di Aula Kantor Gubernur, Rabu (5/11/2025).

Rapat bertema “Transformasi Indeks Desa: Menata Arah Pembangunan Nagari yang Terukur dan Berkeadilan” tersebut dihadiri jajaran OPD, Bappeda kabupaten/kota, akademisi, serta perwakilan Kementerian Desa.

Mahyeldi menegaskan, pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan air bersih harus menjadi prioritas utama. “Kalau gizinya bagus tapi air minumnya tidak bersih, tetap bisa memicu stunting. Penyediaan air bersih yang layak minum itu wajib,” ujarnya.

Ia menilai Sumbar memiliki potensi air melimpah yang dapat dikelola lintas instansi, termasuk Dinas PU dan Balai Sungai, untuk mendukung kebutuhan masyarakat. Selain itu, ia menyoroti pentingnya akses jalan dan transportasi agar tak ada lagi nagari terisolasi.

Terkait penyediaan energi, Mahyeldi mengungkapkan tengah menjajaki kerja sama dengan ahli dari Jepang untuk memanfaatkan panas air laut sebagai energi murah di Mentawai. Ia juga mendorong pengembangan energi mikrohidro dan surya bersama perguruan tinggi di daerah terpencil.

Kepala Dinas PMD Sumbar, Yozarwardi Usama Putra, melaporkan jumlah desa mandiri meningkat menjadi 489 dari 368 tahun sebelumnya. “Tidak ada lagi desa sangat tertinggal di Sumbar. Ini capaian yang patut kita syukuri,” ujarnya.

Rapat menghasilkan rekomendasi untuk memperkuat layanan dasar, aksesibilitas, dan tata kelola pemerintahan nagari. Acara ditutup dengan peluncuran E-book Indeks Desa 2025 sebagai inovasi digitalisasi data desa di Sumbar. (*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update