Notification

×

Iklan

Iklan

Kesehatan Tradisional: Warisan Leluhur yang Kian Diakui Dunia Medis

30 Desember 2025 | 20:49 WIB Last Updated 2025-12-30T13:49:00Z


Pasbana - Di sudut-sudut desa hingga lorong kota, ramuan herbal, pijatan tradisional, hingga jarum akupuntur masih setia menemani masyarakat Indonesia dalam menjaga kesehatan. Praktik-praktik ini bukan sekadar kebiasaan lama, melainkan warisan budaya yang hidup—dan kini, semakin mendapat tempat dalam sistem kesehatan modern.

Kesehatan tradisional telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Dari jamu yang diracik turun-temurun, terapi bekam, hingga teknik akupresur dan akupuntur, semua mencerminkan kearifan lokal yang diwariskan lintas generasi.

Menariknya, di tengah kemajuan teknologi medis, pelayanan kesehatan tradisional justru kian mendapat legitimasi hukum dan pengakuan ilmiah.

Diakui Undang-Undang, Bukan Sekadar Alternatif


Dalam sistem kesehatan nasional, pelayanan kesehatan tradisional bukan lagi pelengkap semata. Negara secara tegas mengakuinya melalui Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang menempatkan kesehatan tradisional sebagai salah satu dari 17 upaya kesehatan nasional.

Regulasi ini kemudian diperkuat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 yang mengatur secara rinci jenis, pelaksana, hingga tempat pelayanan kesehatan tradisional. 

Aturan ini sekaligus menjadi payung hukum agar masyarakat memperoleh layanan yang aman, bermutu, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tiga Wajah Pelayanan Kesehatan Tradisional
Dalam regulasi tersebut, pelayanan kesehatan tradisional dibagi menjadi tiga kategori utama.

Pertama, pelayanan kesehatan tradisional empiris.

Jenis ini merupakan praktik yang manfaat dan keamanannya terbukti secara pengalaman turun-temurun. Contohnya adalah pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA), jamu tradisional, serta layanan yang dilakukan oleh penyehat tradisional atau hatra

Pelayanan ini umumnya berlangsung di panti sehat, berbasis komunitas, dan dekat dengan kehidupan masyarakat.

Kedua, pelayanan kesehatan tradisional komplementer.


Berbeda dengan empiris, layanan ini telah melalui pembuktian ilmiah, memadukan pendekatan biokultural dan biomedis. Praktiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan tradisional (nakestrad) yang memiliki kompetensi dan izin resmi, dengan tempat pelayanan di griya sehat.

Ketiga, pelayanan kesehatan tradisional integrasi.


Inilah bentuk kolaborasi antara pengobatan konvensional dan terapi tradisional komplementer. Layanan ini diselenggarakan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, melibatkan dokter, perawat, serta tenaga kesehatan tradisional.

Akupuntur dan akupresur yang dikombinasikan dengan terapi medis modern menjadi contoh paling umum.
Sejalan dengan Tren Global

Pengakuan terhadap kesehatan tradisional bukan hanya terjadi di Indonesia. World Health Organization (WHO) bahkan telah menerbitkan Traditional Medicine Strategy yang menekankan pentingnya integrasi pengobatan tradisional yang aman dan berbasis bukti ke dalam sistem kesehatan nasional.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus mendorong pengembangan layanan kesehatan tradisional yang terstandar, mulai dari sertifikasi tenaga, penelitian herbal, hingga integrasi layanan di fasilitas kesehatan pemerintah.

Antara Kearifan Lokal dan Tanggung Jawab Ilmiah


Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap pengobatan alami, satu pesan penting perlu digarisbawahi: tidak semua yang tradisional otomatis aman. Karena itu, pemerintah menekankan agar masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional yang telah memiliki izin, standar, dan pengawasan.

Kesehatan tradisional bukan sekadar nostalgia masa lalu. Ia adalah jembatan antara kearifan leluhur dan ilmu pengetahuan modern. Dengan regulasi yang jelas, tenaga terlatih, serta pemahaman masyarakat yang semakin baik, layanan ini berpotensi menjadi solusi kesehatan yang holistik—menyentuh tubuh, pikiran, dan budaya.

Kini, tugas bersama ada di tangan kita: melestarikan warisan kesehatan tradisional, sambil memastikan keamanannya bagi generasi masa depan.
(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update