Notification

×

Iklan

Iklan

Mencari Guru Seni Lukis Internasional : Antara Roki, Jumaldi Alfi Dan Rudi Mantofani

03 Februari 2018 | 15.36 WIB Last Updated 2018-02-03T08:37:46Z
 


Oleh: Zulkarnaen, S.Sn *)

Pasbana.com -- Ferdian Ondira Asa biasanya dipanggil Roki, Asal Payakumbuh sudah tinggal di Pekanbaru 7 tahun. Pekerjaan sebagai seniman lukis dan mengabdi pada sekolah autis untuk anak-anak di Pekanbaru. Dia menamatkan ilmu seni lukis di Universitas Negeri Padang, kemudian memberikan ilmu pengetahuan Lukis kepada seniman lukis di Riau dengan mendirikan Forum Seni Lukis Riau di Pekanbaru. Roki saat ini berkesempatan menjadi mahasiswa pascasarjana semester akhir Institut Seni Indonesia Padang Panjang.

Saat kami singgah ke rumah orang tuanya di Payakumbuh dua hari lalu, kami menanyakan peran orang tua Roki sehingga Roki seperti sekarang - seniman sukses. Bunda Roki menerangkan bahwa Roki yang memberikan peranan besar dalam keluarga, dan kerja. Sampai saat ini dengan ide Roki membuat usaha bisnis papan nama di Payakumbuh dan order papan nama sudah mencapai target kerja. 

Roki memiliki kemampuan bisnis di bidang seni saat baru saja menamatkan S1 Seni Rupa di Padang (UNP), merintis dan menjadikan bisnis papan bunga di kota padang selama 2 tahun di sana.

Penulis berkesampatan bertamu ke rumah Roki di Panam Pekanbaru, Malam, 29 Januari 2018, berdiskusi sambil bertemu dengan pemesan karyanya setelah itu penulis dibawa keliling di Pekanbaru menceritakan berbagai pengalamannya di Pekanbaru. Katanya, telah berkarir untuk meningkatkan daya seniman lukis dan rasa cinta mengembangkan seni lukis, juga demi kehidupan maka Roki pindah ke pekanbaru 7 tahun yang lalu dari Kota Padang. 

Awal mengembangkan bisnis seni lukis, Roki melukis gambar-gambar potret kemudian menitipkan karyanya kepada pedagang kaligrafi di kota Pekanbaru, dan mendirikan stand lukis di depan gapura Universitas Riau. Perkembangan Bisnis Lukis semakin menjanjikan,  permintaan sudah semakin banyak, dan  Roki mendirikan galeri di jalan durian Pekanbaru.

 Bagi Roki bekerja sebagai seniman  menjadikan kepuasan bagi dirinya sehingga rasa puas itu harus diukur dengan kualitas. Untuk mendapatkan kualitas karya seni menurut Roki, jika dari usia anak-anak/remaja sudah nampak berbakat, sebaiknya sekolah di jurusan seni. Seperti Roki sendiri S1 dibidang seni lukis dan sekarang sedang mengambil magister seni karena banyak teknik dan wawasan seni diajarkan sehingga dapat dikembangkan.

Roki, pada bulan Desember 2016 lalu, demi meningkatkan ilmu bidang lukis, studi banding ke Yogjakarta menemui seniman terkenal di Indonesia yang mendunia, namanya Jumaldi Alfi seorang seniman 20 terlaris di Dunia dalam 500 pelukis terlaris di Dunia, tanda berhasilnya dia dapat membeli tanah seukuran satu desa di Yogyakarta, dan mendirikan studio seni sekitar 2 hektar.  

Bahkan ada yang tak mau menjual tanah kepadanya. Dari hasil pertemuan Roki dengan seniman lukis terkenal  di Yogyakarta ini, Jumaldi Alfi memberikan inspirasi untuk Roki. Seniman lukis itu royal, berbaik hati kepada masyarakat, jika tanah yang dibeli oleh seniman tersebut maka orang tak perlu lagi menyewa rumah atas tanah yang telah dibelinya. Masyarakat merasakan manfaat kehadiran Jumaldi Alfi sebagai pendiri Kelompok Seni Rupa Jendela Yogyakarta. 

Jumadil Alfi yang lahir di  Tanah Datar Sumatera Barat, karya seni dari Jumadi Alfi telah mencapai ratusan juta untuk satu karya dan karyanya ditunggu. Kini  tiap enam bulan jumadi alfi wajib membuat minimal 2 karya sebagai aturan main dalam komunitas seni lukis dunia,  sehingga wajar terbeli tanah yang banyak di Yogjakarta. Pesan Jumadi Alfi kepada Roki adalah untuk menjadi besar tidak mudah untuk menjadi besar harus melalui rintangan berat dan tantangan,  sabar dan bermanfaat bagi orang banyak.

 Menjadi seniman tidak perlu begadang. Seniman tidak perlu bersentuhan dengan narkoba dengan hal-hal yang negatif. Seorang  seniman harus memiliki identitas. Misalkan saat ini karya Roki memiliki identitas pengambilan gambar seolah-olah dari atas (drone) kemudian menggunakan tema tikus, saat itu pula kemudian Roki berkarya, semua orang tahu itu identitas Roki.

Setelah menemui pelukis terkenal 20 terbaik dunia, Roki berkeinginan menemui pelukis terbaik ke-5 di dunia saat ini yakni Rudi Mantofani karyanya diharga 1 miliyar yang tinggal Yogyakarta juga, namun nasib Roki belum beruntung untuk menemuinya dan berdiskusi dengannya karena menemui Rudi Mantofani ternyata harus audiensi dulu sama seperti menemui para pejabat negara. 

Setidaknya selama sepuluh hari di Yogyakarta menimba ilmu dengan lingkungan seniman dan dengan senimannya langsung sedikit puas untuk menginspirasi  dalam karya Roki berikutnya.

 Penulis memberikan ide untuk Roki tentang karya yang akan di lombakan 4 bulan lagi di Bali, ide itu adalah bagaimana seekor tikus ditambah menjadi tikus yang banyak bermakna seolah-olah tikus yang banyak itu merupakan hero namun tikus tersebut penghancur untuk kebanyakan. Tikus-tikus berbentuk transparan.

 Ide penulis diterima dan menginspirasi sebagai identitas bagi karya Roki. Nantikan karyanya. Jika anda bertanya berapa harga sebuah karya lukis dari seorang Roki, jawabnya minimal sediakan uang 40 Juta dengan ukuran 1, 5 M x 1 M. Bravo!  Uda Roki.

*) Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia Padangpanjang.

×
Kaba Nan Baru Update