Notification

×

Iklan

Iklan

IAIN Batusangkar Adakan Visiting Profesor

19 September 2016 | 17.38 WIB Last Updated 2016-09-19T12:57:43Z





Guru Besar IPB Dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc.: “Ekonomi Syariah berikan Kontribusi Besar Bagi Pembangunan Bangsa”.


Pasbana.com,Tanah Datar,  IAIN Batusangkar selenggarakan Visiting Profesor melalui Program Pascasarjana dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Batusangkar (Sabtu, 17/09), dengan nara sumber Prof. Dr.KH. Didin Hafidhuddin,M.Sc. Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Wakil Dewan Pertimbangan MUI PusaT. Acara ini bertemakan “Penguatn Ekonomi Syariah; Kontribusi Positif Terhadapa Pembangunan Bangsa”

Lembaga perguruan tinggi memegang peranan yang sangat penting dan strategis untuk menciptakan serta mengembangkan konsep ekonomi syariah tersebut di lingkungan masyarakat. Bahkan pada tingkatan Pascasarjana, harus menjadi mercusuar untuk mampu memberikan penguatan konseptual ekonomi syariah sehingga mampu berkontribusi positif untuk pembangunan bangsa.

Direktur Pascasarjana IAIN Batusangkar Dr.H. Syukri Iska, M.Ag mengatakan IAIN Batusangkar harus berada di garis terdepan untuk bagaimana penguasaan- penguasaan keilmuan dibidang sistem ekonomi syariah ini dan pada akhirnya memberikan warna serta pengaruh yang besar, sekaligus akan lahir praktisi dan ilmuan ekonom syariah yang memperkuat lembaga-lembaga keuangan syariah itu sendiri.

“Saya bersyukur saudara hadir pada visiting professor hari ini dan khusus teman-teman yang baru bergabung di program Pascasarjana IAIN Batusangkar terutama pada program studi ekonomi syariah dan hukum ekonomi syariah” Ujar Syukri Iska saat menyampaikan sambutannya atas nama Rektor IAIN Batusangkar.

Ia menambahkan semoga dengan kehadiran Prof. Dr.KH. Didin Hafidhuddin,M.Sc bisa  diambil manfaat maksimal mungkin dan membuka komunikasi berkelanjutan terus dengan professor senior ini. Ini merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa pascasarjana dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, sebab kemungkinan acara yang sama belum tentu bisa berulang kedua kalinya. Jadi manfaatkanlah sekecil apapun kesempatan itu.
 


Sementara itu, Prof. Dr.KH. Didin Hafidhuddin,M.Sc dalam dialognya dengan mahasiswa menyebutkan institusi keuangan pada perbankan atau non perbankan tapi sesungguhnya secara komprehensif kita harus mengetahui bahwa ekonomi syariah bukan semata-mata lembaga keuangan. Paling tidak ada tiga pilar yang harus kita bagun secara bersama-sama dan kita tidak boleh menekan hanya satu aspek saja.

Didin Hafidhuddin yang juga merupakan Wakil Dewan Pertimbangan MUI Pusat ini menjelaskan secara implisif pilar ekonomi syariah dalam surat Al-Baqaroh ayat 275-280 dijelaskan allah menjelaskan secara implisif bahwa pilar ekonomi syariah itu paling tidak ada tiga yakni pilar sektor Rill atau perdangangan, sektor Lembaga Keuangan syariah baik yang perbankan atau non perbankan yang bebas dari riba, ketiga pilar zakat, wakaf dan sedekah. Tuturnya.

Lebih lanjut, Profesor menjelaskan ada beberapa hal yang harus dilakukan secara bersama-sama oleh segenap komponen baik dari pemerintah, ulama, cendikiawan, praktisi, pengusaha dan lembaga pendidikan dalam menggerakkan ekonomi syariah ini yakni dengan mensosialisasikan dan edukasi tentang ekonomi syariah baik melalui berbagai media, termasuk mendorong umat untuk selalu bertransaksi dengan lembaga keuangan syariah.”membangun SDM ekonomi syariah yang berakhlak mulia dan mempunyai kemampuan/keahlian di bidang ekonomi syariah.” Tegasnya.

Selain itu, Sosok Didin Hafidhuddin yang baru- baru ini juga memperoleh penghargaan Bintang Jasa Utama dari pemerintah yang diserahkan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. (Putra/Sri)

×
Kaba Nan Baru Update