Notification

×

Iklan

Iklan

MENGHADIRKAN  PEMIMPIN INDONESIA 2045

08 Desember 2016 | 10:04 WIB Last Updated 2016-12-08T03:13:02Z

Buat Kepala Sekolah di Sumatera Barat
  
                     oleh :  Hendrison


Ditanggal 17 Agustus 2016 penulis memposting sebuah spanduk yang isinya sempat di koreksi oleh netizen dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan sebahagian besarnya adalah kalangan pendidik. Koreksian berbentuk pertanyaan, mempertanyakan ada juga yg menyalahkan bahkan berkomentar miiring. namun semua itu IsnyaAllah bisa terjawab, meskipun sudah dijelaskan sebelumnya, dengan pernyataan Mantan Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika beliau menjadi Pembicara Kunci pada Seminar di Wisuda Universitas Terbuka Convention Center Pondok Cabe Tanggerang Selatan Banten, 5 Desember 2012.(lihat foto )


Beliau mengatakan" Proyeksi saya, pada 2030 Indonesia muncul menjadi negara berkekuatan ekonomi kuat. Pada 2045 atau 100 tahun RI akan tercapai Indonesia Emas, sebuah negara berkebangsaa kuat". Satu pertanyaan kita dari pernyataan beliau adalah apakah beliau masih hidup di 2045 itu, apakah yang berumur 30,40,45 hari ini akan masih hidup ditahun itu? Secara ukuran manusiawinya tidak. Jatahnya kira-kira 63 tahun seusia Nabi Muhammadn ketika beliau wafat.

Lalu siapa dan generasi yang mana yang akan menjadikan Indonesia kuat sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak SBY? Jawabannya adalah usia antara 16 - 23 tahun hari ini yang akan memimpin Indonesia di 2045 dan sebahagian besarnya berada di usia SMA.Di tahun 2045 itu usia SMA sekaranglah yang akan jadi ketua MPR, ketua dan anggota DPR/ DPD, Presiden,Menteri, gubernur, walikota dan Bupati, Sekda, kepala dinas, kepala sekolah,ketua orsospol, ormas dan berbagai bidang lainnya. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mempertemukan realita hari ini dengan situasi Indonesia di tahun 2045?

Menurut hemat penulis, ranah yang pas untuk menjawab ini adalah dunia pendidikan karna di dunia ini usia yang kita maksud berada kurang lebih 8 jam,16 jam di rumah dan lingkungan masyarakat. Dalam tulisan ini penulis fokus pada lingkungan sekolah yang di pimpin oleh seorang kepala sekolah. Delapan jam keberadaan siswa disekolah menjadi tanggung jawab seorang kepala sekolah. Ini berlansung setiap hari selama 6 hari, sangat disayangkan kalau keberadaan mereka selama itu tidak diajdikan untuk secara maksimal ‘mengintervensi’hati, akal, jiwa, perasaan, fikiran dan raga mereka dengan kebaikan terutama kebaikan agama. Apapun yang menjadi tindakan seseorang itu semua berawal dari fikiran dan perasaannya. Ketika kita menyemai fikiran maka kita akan menuai tindakan, ketika kita menyemai tindakan maka kita akan menuai kebiasaan, ketika kita menyemai kebiasaan maka kita akan menuai akhlaq atau karakter, ketika kita menyemai akhlaq dan karakter kita akan menuai masa depan. Kira-kira itu prinsip yang terpakai dalam pembinaan akhlaq dan karakter.

Memang sekolah dalam hal ini kepala sekolah terutama SMA bukan segala-galanya faktor yg berkontribusi menghadirkan kan generasi kuat untuk masa depan 2045 tapi ia menjadi awal dari segala-galanya. Karna usia SMA adalah masa-masa pembentukan identitas dan ketika mereka kuliah itu adalah masa-masa pembentukan kapasitas. Identitas yang harus dibangun adalah identitas SYAHADATAIN. Dengan segala kepercayaan yang sangat mendalam tentang ajaran agama Islam, penulis mengatakan bahwa hanya generasi yang punya IDENTITAS SYAHADATAIN atau IDENTITAS DUA KALIMAT SYAHADAT yang akan membawa Indonesia menjadi negara kuat di tahun 2045 itu. Kalau yang satu ini, penulisberani mengatakan tanpa ragu sedikitpun jua bahwa IDENTITAS SYAHADATAIN ini adalah segala-segalanya dan awal segala-galanya. Dalam hal ini kepala sekolah memiliki peranan yang sangat urgen dalam pembentukan  IDENTITAS SYAHADATAIN ini. Kepala sekolah harus menjadikan spirit syahadatain mengalir dalam visi sekolah. Rumuskan satu visi yang mengobarkan semangat penaklukan peradaban karna pada hakikatnya kepala sekolah itu adalah menajer peradaban disekolah, bedah bersama visi itu dengan guru dan karyawan jangan SKL saja yang dibedah.Elaborasi visi tersebut menjadi misi-misi  terukur untuk mencapai visi yang sudah dirumuskan.

Nyiyirlah terus mengawal sekolah dengan visi. Hiduplah Bapak kepala sekolah dengan spirit Syahadatain itu meskipun tidak akan pernah mencapai kesempurnaan. Jangan takut terus menggelorakan visi itu meskipun masih banyak kekurangan pada diri kita tapi guru,karyawan dan siswa menangkap semangat kevisian kita melalui tatapan mata kita, gerak gerik kita,langkah kaki dan ayunan tanggan kita. Kalau begini insyaAllah Generasi Kuat 2045 adalah kenyataan.InsyaAllah...


Penulis Adalah Pendidik Di SMAN 1 Padang Panjang, Trainer, Da'i, dan Ayah Yang Hebat 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update