Di Indonesia jumlah pemilih perempuan melebih jumlah laki-laki, namun secara nasional keterwakilan perempuan di legislative masih belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini diungkapkan Dra.Hj.Okki Asokawati, MSi anggota DPR RI dalam sosiasiliasi Dunia Politik bagi perempuan di Kota Sawahlunto pada senin (12/12).
Menurut Okky perempuan memiliki potensi besar untuk lebih berperan dalam pembangunan. Potensi ini bisa tergali bila perempuan mampu mendidik dirinya. “Perempuan harus memperhatikan tidak hanya makanan fisik, terutama juga makanan mental” ujarnya.
Makanan mental yang dimaksudnya adalah konsumsi informasi yang mendidik, yang berpengaruh terhadap perkembangan kebangsaan dan bernegara. Ia menyayangkan, sebagian besar perempuan konsumsi mentalnya sehari-hari hanya seputaran gossip dan perkembangan selebriti dan isu-isu yang menggiring pada gaya hidup konsumtif.
Sementara di satu sisi, Partai Politik selalu beralasan kesulitan dalam mencari kader perempuan yang berpotensi untuk memenuhi kuota pencalonan perempuan minimal 30%.
Walikota Sawahlunto Ali Yusuf saat membuka sosialisasi tersebut mengatakan peranan perempuan sangat menentukan masa depan bangsa, terutama karena perempuan adalah pendidik generasi bangsa. Bahkan dibalik kesuksesan seorang suami ada peran seorang perempuan di belakangnya.
Karena itu dalam memajukan pembangunan Pemerintah senantiasa bersinergi dengan tokoh-tokoh perempuan Sawahlunto yang dinilainya berkualitas.
Menurut Adriyusman Ketua pelaksana sosialisasi tersebut, Dari data Kementrian Perempuan dan Perlindungan Anak , jumlah keterlibatan perempuan dalam legislatif sudah mencapai 20% dan hampir 25 % perempuan dalam jabatan eselon II dan III. Angka tersebut diatas rata-rata Sumatera Barat.
Sosialisasi yang dihadiri oleh tokoh perempuan dan pemilih pemula dari desa dan kelurahan ini juga ditujukan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pemilu yang akan datang.(hms/put)
