Notification

×

Iklan

Iklan

ER GAGAK YANG MALANG, NYAWANYA MELAYANG DI SEBUAH KEDAI KOSONG

16 Februari 2017 | 13:47 WIB Last Updated 2017-02-16T09:11:04Z

Padang Panjang - Kesibukan pagi di Kota Padang Panjang Kamis ( 16/2 ) berjalan seperti hari biasa. Para Pelajar bergegas menuju sekolah- sekolah, sementara mereka yang karyawan dan ASN juga mengejar dan kekantor. Jam menunjukkan pukul 07.00 WIB , terlihat empat anggota Satpol PP Padang Panjang berdiri di depan sebuah kedai kosong yang tepat berada di depan Bank Nagari Syariah Kota Padang Panjang.

Rupanya ada sesosok mayat yang tergeletak di dalam kedai yang kosong tersebut. Kondisinya mengenaskan. Tubuhnya nampak kumal dan kotor.

"Kami mendapatkan laporan dari warga bahwasanya ada mayat seorang pria yang tergeletak di depan kedai, setelah kami datangi ternyata benar dan kami langsung  melaku evakuasi dan identifikasi bersama PMI, Pol PP dan Damkar untuk dilakukan pemeriksaan," terang AKP. Ismet, SH, Kasat Reskrim Polres Padang Panjang.


Kapolres Padang Panjang, AKBP. Cepi Noval, SIK melalui Kasat Reskrim AKP. Ismet,SH membenarkan, telah ditemukannya mayat seorang pria yang bernama Herman alias Er Gagak dengan umur 56 tahun,  Kampung Asli Padang Lua Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam. Dan menurut informasi yang dihimpun, yang bersangkutan memiliki saudara yang bertempat tinggal  di Silaing Bawah - Kota Padang Panjang.

Setelah dilakukan pemeriksan oleh pihak medis dari RSUD Kota Padang Panjang , didapati informasi bahwa yang bersangkutan mengalami sakit parah dan sudah diketahui identitasnya.

Kasat Reskrim AKP. Ismet, SH menambahkan, berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara dan pemeriksaan medis,  tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan.  Dugaan sementara kematian dikarenakan sakit,  sebab ditemukan luka lama diatas pusar korban yang telah mengalami infeksi dan bernanah. Diperkirakan luka tersebut  telah menembus keorgan dalam tubuh mayat.

Er Gagak terkulai tak bernyawa itu di kedai kosong dalam kondisi mengenaskan. Didekatnya ditemukan barang-barang berupa sendal korban, minuman botol dan makanan ringan yang berada di sekitar jenazahnya.

Manusia hanya bisa berharap, namun takdir telah menentukan. Er Gagak menghembuskan nafas terakhir tanpa didampingi keluarganya.


(Putra/Budi)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update