Notification

×

Iklan

Iklan

Hantu Palasik Fakta Atau Sekedar Mitos ? Berikut Penjelasannya

19 September 2017 | 21.55 WIB Last Updated 2017-09-19T14:55:56Z

Payakumbuh - Pastinya, sampai saat ini masih menjadi misteri dan belum terpecahkan, dan diantara masyarakat Minangkabau itu sendiri tetap menyakini Ilmu Palasik itu nyata adanya.

Menurut cerita yang dipercaya masyarakat Minang warga kelurahan Bulakan Balai Kandi, Hafiyusni (70), kepada media online pasbana.com, Selasa (19/9) sore, palasik adalah sosok makhluk ghaib tapi bukan sosok hantu atau jin melainkan manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Dengan ilmu tersebut, Palasik dapat melepaskan kepala beserta organ-organ vital dari tubuhnya dan mencari mangsanya.

Adapun cri-ciri hantu palasik adalah dengan memperhatikan hidung dan bibirnya, Konon orang yang punya ilmu palasik tidak mempunyai parit di antara hidung dan bibir. Ia juga mempercayai jika bertemu dengan orang yang punya ilmu palasik ini sebaiknya jangan dijauhi, akan tetapi didekati lalu katakan "Ini cucumu atau ini anakmu".

Hafiyusni juga percaya, apabila ada bayi memiliki gejala seperti suhu badan tinggi secara tiba-tiba, pucat, menangis terus-menerus terutama pada tengah malam, tidak mau tidur atau susah untuk ditenangkan, lemas mendadak, dan pada ubun-ubun atau ujung kepala tampak cekung, berarti bayi tersebut telah menjadi korban dari Palasik, ulas Hafiyusni.

Terpisah, Ustad Kiki Adrian (30) di kediamannya, membantah adanya ilmu hitam tersebut, karena sampai saat ini belum ada bukti-bukti otentik yang menyatakan bahwa palasik itu ada. Walaupun masih banyak masyarakat membicarakan mengenai ganggunan dari palasik ini dari masyarakat minang.


Jika merasa takut dengan setan itu adalah hal wajar, karena setan lebih diorientasikan dengan sifat atau perilaku atau perbuatan. Sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat An-Naas, katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

Arti dari Kalamullah tersebut bermakna bahwa setan adalah representasi dari perilaku manusia atau jin yang membisikkan kejahatan kepada manusia. Dengan kata lain, setanbisa jadi adalah diri kita tatkala kita berperilaku jahat atau sesat. Jadi jelaslah bahwa hantu dan setan adalah hal yang berbeda, jelas Ustad Kiki.

Selama kita berperilaku baik, InsyaAllah dengan lindungan Allah SWT kita akan terhindar dari berbagai gangguan setan dan juga hantu, pungkasnya. (Bayu Denura)


×
Kaba Nan Baru Update