Notification

×

Iklan

Iklan

Arus Lalin Sumbar Berhasil Mencapai Target

25 Juni 2018 | 12.30 WIB Last Updated 2018-06-25T05:30:48Z
Dirlantas Polda Sumbar, Kombespol Singgamata.


Padang - Pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2018 tanggal 7 s.d 24 Juni 2018 membuahkan hasil yang optimal. Pasalnya arus lalin khususnya jalur ”horor" macet di jalur utama kota Padang - Bukit Tinggi, jarak 96 Km, lebih lancar dibanding tahun lalu. Hal ini diungkapkan Dirlantas Polda Sumbar Kombespol Singgamata, kepada rekan-rekan media, Senin (25/6).

Diungkapkannya, Tahun ini waktu tempuh terlama hanya 3,5 jam sedangkan tahun lalu mencapai 8 jam. Begitu pula jalur lain, relatif lebih lancar karena beberapa titik penyebab macet sudah kami lakukan penataan sebelumnya.

“Beberapa titik kepadatan arus lain terjadi di parkiran dan jalan menuju beberapa lokasi wisata, disebabkan volume kendaraan dan jumlah pengunjung melonjak sangat tajam di waktu bersamaan," ujar Dirlantas.

Diterangkan, Laka lantas menurun signifikan sebagai berikut, kejadian
pada tahun 2017 berjumlah 188 kejadian, tahun 2018 130 kejadian, hal ini menurun 31%. Meninggal Dunia (MD) pada tahun 2017 52, tahun 2018 25 juga menurun 52%. Luka Berat (LB) tahun 2017 63, tahun 2018 11 menurun 83%. Luka Ringan (LR) tahun 2017 265 dan pada tahun 2018 233 menurun 12%. Material (estimasi) 2017 403 juta, 2018 414 juta meningkat 3%.

“Target yang ditegaskan Bapak Kapolri bahwa Tahun 2018 arus lalin harus lebih lancar dan Keamanan lalin harus lebih terjamin, di Wilayah Polda Sumbar dan Target telah ercapai. Tahun depan harus lebih baik lagi," imbuhnya.

Diharapkan Dirlantas, setelah ini Pemerintah daerah fokus menuntaskan 3 titik macet utama yakni Pasar Kota baru, Pasar Padang luar dan Pasar Baso. Jika 3 titik utama ini bisa tuntas, maka tahun depan pasti lebih aman dan lancar. Jika ada kemauan pasti bisa tuntas.

“Penurunan angka laka ini merupakan dampak dari intensifikasi upaya preemtif dan preventif yakni Dikmas lantas ke sekolah-sekolah, komunitas dan masyarakat umum lainnya serta upaya preventif pengaturan dan penjagaan di jalan. Begitu juga dengan optimalisasi penindakan pelanggaran terhadap 9 jenis pelanggaran yang berpotensi akibatkan kecelakaan," terang Dirlantas.

Dari keseluruhan penindakan pelanggaran selama ops, sebut Dirlantas, sejumlah 3.492 Tilang, sebagian besar sejumlah 2.970 (85%) adalah penindakan fokus pada 9 jenis pelanggaran tersebut. Artinya memang upaya preemtif, preventif dan represif yg kita lakukan tersebut memberi dampak penurunan kejadian laka lantas dan fatalitas korban MD dna LB yg signifikan. 

“Ke depan akan kita tingkatkan lagi semuanya. Terima kasih atas kerjasama dan dukungan rekan-rekan serta masyarakat sekalian. Masalah lalu lintas adalah masalah kita bersama, maka harus kita selesaikan bersama-sama," pungkasnya. (BD)
×
Kaba Nan Baru Update