Notification

×

Iklan

Iklan

Demo! Mahasiswa ISI Desak Rektor Novesar Jamarun Mundur

29 April 2019 | 22:24 WIB Last Updated 2019-04-29T15:24:32Z


Padangpanjang - Gabungan mahasiswa dari berbagai jurusan di Institus Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang menuntut Rektor Novesar Jamarun untuk mundur dari jabatannya, karena dianggap telah menciderai civitas lembaga.

Dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung Rektorat, Senin (29/4) itu, berdasarkan pantauan di lapangan sejak pagi hingga siang, ratusan mahasiswa yang bergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa ISI (KAMI) tampak ditemui Pembantu Rektor (Purek) II Bidang Administrasi, Purwo Prihatin dan Purek III Bidang Kemahasiswaan, Firdaus.

Purwo bersama Firdaus di tengah gerumunan pendemo, tampak menahan gejolak kegeraman mahasiswa. Saat itu disampaikannya, aspirasi mahasiswa akan dibawa ke dalam rapat internal pimpinan terkait dengan keinginan untuk dilakukannya dialog publik melibatkan rektor dan senat.

“Kami akan membawa aspirasi ini ke dalam rapat, karena masih ada pimpinan rektorat lainnya. Karena itu, beri kami waktu untuk memutuskan dilakukannya dialog publik nantinya,” ujar Purwo di hadapan ratusan mahasiswa yang mengusung spanduk bertuliskan penilaian terhadap Novesar sebagai pimpinan Serakah Jabatan.

Sementara Purek III Bidang Kemahasiswaan, Firdaus saat ditemui menerangkan tuntutan mahasiswa dalam aksi tersebut semestinya tidak terjadi. Khususnya berkaitan dengan keikutsertaan Rektor Novesar pada Pemilihan Rektor Unand bukan keinginan sendiri, namun karena desakan teman-teman di lingkungan Unand.

Termasuk dalam kaitannya dengan tanggung jawab selaku pimpinan ISI Padangpanjang, Rektor Novesar jelas masih sangat perhatian. Di antaranya dapat dilihat dari kebijakan Rektor Novesar untuk pengadaan asrama dan beberapa pembangunan gedung baru.

“Sehubungan dengan pencalonan sebagai Rektor Unand, hal ini jelas tidak melanggar aturan apa pun. Namun sangat kita sayangkan, tiba-tiba mahasiswa menggelar aksi tanpa melakukan konfirmasi sebelumnya,” tutur Firdaus sembari menyebutkan akan memenuhi tuntutan dialog terbuka.

Namun Firdaus mengaku hingga saat ini pihaknya belum dapat memutuskan kapan akan digelar dialog terbuka tersebut. Salah satu alasannya, pihak rektorat juga meminta tuntutan mahasiswa secara tertulis.

“Kita juga membenarkan bahwa tuntutan mahasiswa, rektor harus turun dari jabatan sebagai harga mati. Namun ini tentu tidak semudah itu. Karena itu, kami juga meminta secara tertulis tuntutan mereka sebagai bahan untuk dibahas dalam rapat,” jelas Firdaus.

Salah seorang mahasiwa yang ditemui pasca aksi, mewakili KAMI, Riski Fahlepi dari Jurusan Teater mengatakan aksi tersebut muncul seiring dengan keikutsertaan Rektor ISI Prof Novesar Jamarun pada Pemilihan Rektor Unand. Menyikapi hal tersebut, KAMI mempertanyakan integritas kepemimpinan Novesar Jamarun yang baru saja menjabat kembali di periode kedua selama 4 bulan.

Riski menyebutkan keputusan Rektor Novesar dalam pencalonannya sebagai bacalon Pemilihan Rektor Unand sangat tidak pantas. Mahasiswa menilai sikap tersebut telah melecehkan lembaga ISI Padangpanjang, dengan menjadikan sebagai batu loncatan.

“KAMI telah menyampaikan kepada pihak rektorat untuk segera dilakukan dialog publik. Soal tuntutan, rektor Novesar Jamarun harus turun dari jabatannya sudah harga mati. Aksi ini akan terus berlangsung sampai tuntutan dikabulkan dan untuk permintaan pihak rektorat, hal ini akan kita tuliskan dalam bentuk Petisi,” tegas Riski. (Del)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update