Notification

×

Iklan

Iklan

Puskesmas Lamposi Dinilai Tim Provinsi

23 April 2019 | 20.33 WIB Last Updated 2019-04-23T13:33:52Z

Payakumbuh - Tim Penilai Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tingkat Provinsi Sumatera Barat melakukan penilaian terhadap Puskesmas Lamposi, Selasa (23/4).

Tim penilai disambut Walikota Payakumbuh diwakili Asisten III Setdako, Amriul Dt. Karayiang. Tim beranggotakan 4 (Empat) orang yang diketuai oleh Prof. Edi Safri dari MUI Provinsi Sumatera Barat dengan anggota, Sawir Pribadi dari Koran Singgalang, Dr. Ria Ariani dari Universitas Andalas, dan Zikri Alhadi, M.Si dari Universitas Negeri Padang.

Dalam sambutan, Walikota Riza Falepi melalui Asisten III menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa langsung menyambut tim penilai dikarenakan disaat yang bersaman dirinya menyambut tamu dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

“Mohon maaf dari bapak walikota tidak bisa hadir menyambut, karena saat bersamaan beliau menyambut tamu dari Kemenpan RB membicarakan tentang pendirian Mall Pelayanan Publik di Kota Payakumbuh. Beliau tadi titip salam kepada bapak ibu tim penilai,” ujar Amriul mengawali sambutannya.

Dikatakan, terkait penilaian inovasi pelayanan publik, dari awal Pemko Payakumbuh memang mengunggulkan Puskesmas Lampasi untuk bertarung ditingkat provinsi mewakili Kota Payakumbuh. Hal itu dikarenakan banyak program inovasi yang telah dilahirkan, salah satunya program Anjali (Antar Jemput Persalinan,red).

“Disini ada Anjali, bukan nama orang, akan tetapi singkatan dari sebuah layanan yaitu antar jemput persalinan. Layanan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh warga binaan Puskesmas Lampasi yang rata-rata bekerja sebagai petani dan tidak memiliki kendaraan memadai untuk pergi bersalin,” ujar Amriul.

Sementara Kepala Puskesmas Lampasi, Helidawati mengatakan, inovasi layanan berupa Anjali tersebut sudah berlangsung selama lebih dari 2 (dua) tahun. Dikatakan, Anjali merupakan sebuah terobosan baru dimana ibu yang akan bersalin mendapatkan pelayanan secara cepat dan tepat sesuai dengan kondisi kehamilannya.

“Program Anjali ini dikhususkan untuk  masyarakat yang akan melakukan persalinan, dimana masyarakat yang akan melaksanakan persalinan akan diantar dan dijemput menggunakan mobil Ambulance,” ujar Helidawati.

Dikelaskan, untuk membuat layanan Anjali efektif, pihaknya telah menyusun langkah-langkah operasional. Seluruh tahapan tersebut sudah tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat, sehingga layanan Anjali ini sangat dirasakan manfaatnya.

“Langkah layanan Anjali, pertama masyarakat atau ibu yang akan bersalin dapat menghubungi call center Puskesmas Lampasi dengan Nomor 0813 5068 6686 yang akan siaga 24 jam, selanjutnya tenaga kesehatan yang bertugas segera di mobilisasikan ke lokasi, setelah itu dilaksanakan pemeriksaan awal,” ujar Helidawati.

Ditambahkan, “Pemeriksaa awal terdiri dari pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan kehamilan, kemudian petugas membuat keputusan klinis apakah ibu yang akan bersalin diperkirakan bisa dilakukan di FKTP atau harus dirujuk ke RS. Apabila harus dirujuk ke RS, ibu tersebut harus dilakukan tindakan pra rujukan sesuai dengan kondisinya,” paparnya.

Dijelaskan, layanan Anjali bukan hanya penjemputan dari rumah saja, Anjali juga siaga untuk mengantar pasien bersama buah hatinya kembali kerumah tempat tinggal.

Pasca paparan dari Kepala Puskesmas, proses penilaian dilanjutkan dengan wawancara, dimana tim penilai memberikan beberapa pertanyaan baik kepada pimpinan dan jajaran Puskesmas Lampasi ataupun kepada masyarakat yang hadir.

“Kita lihat program inovasi berupa layanan Anjali ini cukup bagus, dan antusias masyarakat memanfaatkanya juga bagus, semoga ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujar Ketua Tim Penilai Prof. Edi Syafri disela-sela pemantauan lapangan. (BD)
×
Kaba Nan Baru Update