Notification

×

Iklan

Iklan

Festival Teater Klasik Dan Bangsawan: Indragiri Hilir Mengangkat Batang Yang Tenggelam

25 Agustus 2019 | 16.48 WIB Last Updated 2019-08-25T09:48:26Z


Tembilahan -- Festival Teater Klasik dan Bangsawan, serta Seminar Teater yang ditaja DISPARPORABUD Kabupaten Indra Giri Hilir (23-25/8/2019) dilaksanakan di Gedung Puri Cendana, Tembilahan untuk mengangkat Batang yang Tenggelam.

Ketua Panitia Indra Maulana, mengatakan “Festival Teater Klasik dan Bangsawan di Kabupaten ini  telah yang ke 14 kali pelaksanaannya. Iven ini tentu dengan mengangkat kembali cerita-cerita rakyat dan sejarah yang berada dan hidup di seputar Kabupaten Indragiri Hilir," Paparnya.


Junaidy, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, mengatakan “Festival yang dilaksanakan sekarang ini berbeda dengan kegiatan-kegiatan tahun sebelumnya.

Tahun ini  teater klasik dan bangsawan diharapkan masing-masing kelompok yang ikut serta dalam festival menuliskan naskah lakon (drama) yang berangkat dari spirit cerita rakyat dan sejarah di Kabupaten Indragiri Hilir. Atas dasar itu pula kita jemput Dr. Sulaiman Juned, M.Sn dari ISI Padangpanjang selain menjadi juri agar dapat menjadi kurator untuk naskah lakon yang ditulis oleh Dramawan di masing-masing Sanggar yang nantinya akan dijadikan antologi naskah lakon” Ungkapnya dalam acara pembukaan tersebut. 



Indra  Maulana menambahkan “Festival ini diikuti oleh 10 Sanggar Seni, yakni Sanggar Qinabun, Sanggar Bengkel Kreasi Production, Sanngar Selasih Baiduri, Sanggar Bujang Dara, Sanggar Tuah Abdi, Sanggar Cahaya, Sanggar Teater Fajar, Sanggar Pelita, Sanggar Seni Anak Kampung, dan Sanggar Sri Permata. Festival ini bertindak sebagai dewan juri Dr. Sulaiman Juned, M.Sn (Seniman, dan Dosen Seni  Teater ISI Padangpanjang, Sumatera Barat), Rahman Arif, S.E (Seniman Teater), dan B. Ahmadi Mas (Seniman Teater). Paparnya yang juga koreografer Riau tersebut.

Junaidy menambahkan, “Pakar teater Sulaiman Juned dalam Seminar dan Workshop akan memberikan pemahaman tentang tekhnik penulisan naskah lakon  dan mengembalikan martabat teater Indonesia yang berbasis khazanah teater Melayu. Berbicara penulisan tentu harus berangkat dari dunia literasi yang tentu memiliki kemampuan membaca, menyimak, berbicara yang bermuara pada menulis. Kita berharap hal inilah yang akan ditularrkan kepada generasi muda seniman teater Indragiri Hilir oleh Sulaiman Juned agar peradaban tercipta karena member ruang pada kebudayaan” Paparnya sembari membuka kegiatan tersebut.


Sulaiman Juned dalam kegiatan Seminar dan Workshop menyampaikan makalah yang berjudul Memberdayakan Kemelayuan dalam Proses Kreatif Teater, mengatakan “Spirit lokalitas kemelayuan harus menjadi identitas dan  cara berpikir serta prilaku manusia  sehingga dapat menciptakan kondisi seni dan budaya Melayu sebagai medium transformasi moral, politik, budaya dan pendidikan kepada masyarakat. Selanjutnya akan terciptanya kondisional ruang lokal yang mengglobal. Papar Sutradara Teater yang penyair tersebut.

Sulaiman menambahkan “Inilah proses kreatif seorang creator, harus mengenali keutuhan kebudayaan dalam ruang multicultural. Lalu kreator tentunya harus bersiap untuk latihan seumur hidup, yang latihan teater itu, ya latihan olah tubuh, vocal, rasa, sukma , meditasi untuk mampu membangun tokoh dalam proses menuju pertunjukan. Ayo bersiaplah” Tutur dosen seni Teater ISI Padangpanjang (***)     
×
Kaba Nan Baru Update