Notification

×

Iklan

Iklan

Mengenang Syahiran, 9 September 1953 sampai 3 Agustus 2019

04 Agustus 2019 | 16.00 WIB Last Updated 2019-08-04T13:14:04Z


Pasbar -- Drs.H. Syahiran, MM lahir  09 September 1953 di Tebing Tinggi, 65 tahun silam.  Beliau putra dari  pasangan Alm. H. Tambah dan Almh. Hj. Reihan, berasal dari keluarga yang sederhana.

Syahiran kecil menikmati masa kanak-kanak di kampung di bawah didikan keras orangtuanya. Beranjak remaja,  beliau  mendaftarkan diri ke SMA N 1 Simpang Empat dan setelah lulus dari sekolah menengah, beliau masuk sekolah "camat" APDN Bukittinggi dan dilanjutkan ke IIP Jakarta hingga tamat. Konon ketika itu, tamatan APDN ini mempunyai gengsi tersendiri di mata masyarakat.

 Suami tercinta dari Hj. Yunisra, S.Pd ini sebelum terpilih sebagai Bupati Pasaman Barat telah menempuh jenjang karier sebagai pegawai negeri yakni Camat Batipuh, Camat Simpang Empat, Camat Air Bangis, Camat Kinali, Camat Rao, Asisten Pemerintahan dan terakhir di puncak karier PNS beliau menjabat Sekretaris Daerah Pasaman. Jenjang karier tersebut memberi gambaran betapa jiwa abdi negara dan kepamongan kental melekat dalam diri Syahiran.

Setelah Pasaman Barat memperoleh status kabupaten pemekaran, melalui PILKADA langsung dan demokratis pada tahun 2005,  Drs.H. Syahiran, MM terpilih menjadi Bupati Pasaman Barat periode pertama sekaligus pula pensiunnya beliau dari PNS.

Ayah dari 4 orang putri ini menunjukkan kepiawaiannya dalam kepemimpinan, membawa Kabupaten Pasaman Barat melewati masa transisi pasca pemekaran. Berbagai persoalan kabupaten muda itu diselesaikan perlahan dan penuh pertimbangan.

Drs.H. Syahiran, MM lalu menekuni politik praktis dan bergabung dengan Partai Gerindra. Beliau terpilih sebagai Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat setelah Pilkada berikutnya harus menyerahkan jabatan Bupati Pasaman Barat kepada Baharuddin R. (sebelumnya Bupati Pasaman) yang terpilih untuk masa 5 tahun berikutnya.

Tanggal 9 Desember 2015 melewati mekanisme Pilkada langsung, Drs.H. Syahiran, MM kembali dipercaya oleh rakyat Pasaman Barat memimpin sebagai Bupati dari kabupaten yang memiliki moto Tuah Basamo itu.

Bagi Syahiran, memimpin Kabupaten Pasaman Barat merupakan tantangan yang unik dan tersendiri. Daerah gerbang barat Sumatera itu sangat heterogen dan plural. Berbeda dengan kabupaten lain di Sumatera Barat.

Keberhasilan pemerintah Kabupaten Pasaman Barat di bawah kepemimpinan Drs. H. SYAHIRAN. MM yang berduet dengan H. YULIANTO, SH terutama dalam meminimalisir terjadinya gesekan horizontal dalam masyarakat patut diajungi jempol. Tidak mudah memimpin orang Pasaman Barat, begitu pernah beliau ungkapkan secara berseloroh. Tapi, menurut beliau lagi disitulah tantangan bagi dirinya sebagai pamong dan juga sebagai muslim yang taat. Jika ikhlas dan diniatkan untuk amal ibadah, Syahiran yakin Allah pasti akan menolong dan melapangkan jalan menuntaskan pengabdian melayani rakyat menuju masyarakat madani nan sejahtera lahir batin.

Bulan Juli 2019, sepulang dari kegiatan dinas di kota Medan beliau mendadak dibawa ke RSUP dr. M. JAMIL Padang karena kesehatan yang menurun. Beberapa agenda di kota Padang pun dibatalkan. Di RSUP.dr.M.Jamil Padang beliau didiagnosa mengalami penyempitan pembuluh jantung dan harus segera diambil tindakan operasi pemasangan cincin. Operasi pun dilakuakn dengan segera dan kemudian beliau menjalani perawatan intensif di M.Jamil padang.

Pada pekan keempat Juli 2019 karena kondisi beliau masih belum membaik dan didiagnosa kembali mengalami beberapa komplikasi, inisiatif merujuk ke Jakarta pun dipilih. Tujuannya RS Pondok Indah Jakarta yang memang dikenal cukup representatif fasilitasnya.

Usaha memulihkan kondisi kesehatan beliau akhirnya mencapai puncak kritis manakala pada Sabtu 3 Agustus 2019 pukul 23.45 WIB beliau menghembuskan napas terakhir, wafat dengan tenang didampingi keluarga yang beliau cintai. Almarhum Drs.H.Syahiran,MM wafat dalam usia 66 tahun kurang sebulan. (hms/Gani)
×
Kaba Nan Baru Update