Bukittinggi, Pasbana - Belum seumur jagung organisasi kemanusian Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi (BMB) yang dipelopori oleh Tokoh Muda Asal Kota Bukittinggi, Erman Safar sudah menoreh berbagai macam kegiatan sosial. Gerakan membayar rekening listrik Masjid dan Mushola Se-Kota Bukittinggi untuk tahap awal sebanyak 100 Masjid dan Mushola yang sudah terdata.
Sebagai Yayasan baru di Kota Bukittinggi, sebelumnya di hari raya Idul Adha juga telah ikut berqurban sedikitnya 1300 bungkus daging sapi untuk masyarakat yang berhak di Kota Bukittinggi.
Kini, Yayasan BMB kembali ikut menyalurkan bantuan dana sosial sebesar 10 juta rupiah bagi warga Minangkabau yang menjadi korban kerusuhan di Kota Wamena, Papua. Adapun bantuan tersebut diberikan sebesar 5 juta rupiah untuk Keluarga Bapak Erizal, asal Pesisir Selatan yang selamat dari peristiwa kebakaran akibat kerusahan di Wamena.
Kemudian melalui Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (KAAM) Irfianda Abidin, Yayasan BMB menyalurkan bantuan dana sebesar 5 juta rupiah lagi untuk membantu meringankan kebutuhan masyarakat Minangkabau yang masih berada di Wamena, Papua.
Penyaluran dana sosial tersebut langsung diberikan oleh Erman Safar bersama Tim Yayasan BMB secara simbolis kepada Korban kerusuhan Erizal dan Ketua Majelis Tinggi KAAM, Irfianda Abidin saat pertemuan dengan sejumlah media massa pada Sabtu sore, (05/10), di Kota Bukittinggi. Dalam pertemuan tersebut Erman juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Keluarga Bapak Erizal, atas peristiwa kerusuhan di Wamena yang telah menyebabkan kehilangan nyawa keluarga tercinta termasuk seorang anak laki-laki dan istri.
Menurut Erman, "Bantuan ini adalah wujud kepedulian sahabat Ustad Abdul Somad, melalui Yayasan BMB terhadap saudara/dunsanak kita yang sedang berada dirantau Wamena Papua. Peristiwa tersebut telah menelan banyak korban jiwa dan harta bagi saudara-saudara kita suku Minangkabau yang berjuang mencari nafkah di Kota Wamena, Papua."
Lanjut Erman, bantuan penyaluran dana sosial ini kita sampaikan secara simbolis, semoga bisa bermanfaat bagi Keluarga Bapak Erizal dan keluarga korban Minangkabau yang masih berada di Wamena, Papua. (Rizky)
