Notification

×

Iklan

Iklan

Dinas Kesehatan Tanah Datar Peringati Hari AIDS se Dunia

02 Desember 2019 | 12.36 WIB Last Updated 2019-12-02T05:36:24Z




Tanah Datar -- Hari AIDS sedunia yang jatuh hari Minggu 1 Desember diperingati secara bersama oleh lembaga terkait yang ada di Tanah Datar dengan melaksanakan kampanye bahaya HIV/AIDS kepada masyarakat yang sedang mengikuti aktivitas olah raga pagi di seputaran kota Batusangkar.

Terlihat jajaran Dinas Kesehatan dan pengelola program HIV/AIDS di puskesmas, rumah sakit dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tanah Datar membagikan brosur kepada masyarakat di lapangan Cindua Mato dan pasar Benteng Van der Capellen.

Kadis Kesehatan Tanah Datar dr. Yesrita Zedrianis di sela-sela kegiatan menyampaikan peringatan Hari AIDS se-Dunia di Tanah Datar sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat sehingga peduli terhadap kesehatan terutama dari penyakit HIV/AIDS.

Masyarakat diminta waspada terhadap penyakit ini ucap dr. Yesrita, penderita HIV/AIDS cukup banyak di Tanah Datar baik yang baru ataupun yang lama dan menyebar hampir seluruh kecamatan, penderita mulai dari anak-anak, ibu hamil, mahasiswa dan orang dewasa.
 
“Melalui peringatan ini, kita ingin mengedukasi masyarakat mengenal apa itu HIV/AIDS, penyebab dan bahayanya sehingga masyarakat tidak tertular penyakit yang mematikan ini serta ingin merubah mindset masyarakat tentang cara penularannya, yang perlu diingat jauhi penyakitnya bukan orangnya,” jelas dr. Yesrita yang didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ns. Roza Mardiah.

“HIV/AIDS tidak tertular dengan berjabat tangan, berpelukan, hidup serumah dengan penderita HIV/AIDS, makan bersama, menggunakan jamba dan toilet bersama, berenang ataupun gigitan nyamuk/serangga,” sambung dr. Yesrita.

Dr. Yesrita juga mengajak masyarakat yang punya perilaku resiko tinggi terinfeksi HIV agar tidak malu-malu dan segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat sehingga bisa terdeteksi lebih dini dan seandainya terkena virus HIV bisa tertangani sebelum mencapai fase AIDS yang sulit tertolong secara medis.

Dijelaskan dr. Yesrita, penularan HIV/AIDS melalui 3 cara yaitu hubungan seks yang tidak terlindungi dengan orang yang terinfeksi HIV, transfusi darah atau menggunakan jarum suntik secara bergantian dan melalui ibu hamil pengidap HIV pada janin yang dikandung atau bayi yang dilahirkan.

Sementara kelompok perilaku risiko tinggi terinfeksi HIV yaitu pengguna napza suntik, wanita/waria penjaja skes dan pelanggannya dan lelaki penjaja seks/gay/LGBT.

Dr. Yesrita juga jelaskan kampanye ABCD adalah untuk mencegah tertular HIV/AIDS. A berarti Abstinence atau puasa yaitu tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah, B berarti Be faithful yaitu setia pada pasangan, C berarti Condom yaitu gunakan kondom bagi salah satu pasangan yang terinfeksi HIV agar tidak menular ke pasangannya, D berarti Don’t use drugs yaitu tidak menggunakan narkoba dan E berarti Education yaitu memperbanyak pengetahuan dan informasi tentang kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS.

Sementara Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tanah Datar Adel Wirman Syarif, SE mengatakan keberadaan Komisi Penganggulangan AIDS sudah diatur dari pusat di mana setiap provinsi dan kabupaten/kota harus dibentuk KPA.

“Untuk KPA Tanah Datar sudah terbentuk semenjak tahun 2008 dan kita selalu bersama-sama pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan setempat melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terutama ke sekolah-sekolah, agar masyarakat dan siswa betul-betul mengenal HIV/AIDS dan menjauhi penyebab dan perilaku risiko terkena penyakit ini,” sampai Adel.

Dikatakan setidaknya ada 15 sekolah baik SLTP dan SLTA yang dikunjungi setiap tahunnya.

Adel juga menghimbau masyarakat terutama orang tua selain mengenalkan penyakit berbahaya ini juga bersama-sama bagaimana membentengi anak-anak dengan agama agar tidak terjerumus kepada perilaku yang menyimpang.

“Saat ini yang menjadi kekhawatiran bersama yaitu semakin maraknya peredaran narkoba, tumbuh kembangnya LGBT dan perilaku seks bebas, kesemua itu rawan terkena HIV/AIDS. Mari kita jaga anak kemenakan secara bersama-sama sehingga masyarakat terlindungi dari berbagai dampak negatif yang bisa merusak masa depan generasi dan bangsa ini,” tutupnya. (ril/put)
×
Kaba Nan Baru Update