Notification

×

Iklan

Iklan

Menghadapi PON XX - 2020 Papua, KONI SUMBAR Melaksanakan TC Berjalan dan TC Terpadu

11 Januari 2020 | 15.17 WIB Last Updated 2020-01-11T08:17:30Z
Rinaldi, Anggota Bidang Humas Koni Sumbar


Bukittinggi - Ketua Umum KONI Provinsi Sumatera Barat Syaiful, SH, M. Hum, melaksanakan rapat persiapan Training Center (TC) berjalan dan TC terpadu dengan Para Ketua Umum Pengprov Cabang Olahraga dan Pelatih PON Sumbar pada hari Kamis, 9 Januari 2020.

Syaiful mengatakan bahwa kita akan gembleng 153 atlet dari 29
Cabor, yang akan berjuang pada PON XX-2020 di Bumi Cendrawasih.

Hal tersebut disampaikan Rinaldi, Anggota Bidang Humas Koni Sumatera Barat saat ditemui disela-sela kesibukannya di Kota Bukittinggi, Sabtu (11/01). Menurutnya "Dari 29 Cabor yang lolos PON ini, ada empat Cabor yang tidak dipertandingkan dalam PON Papua dimaksud, diantara Balap Sepeda, Senam, Soft Tenis dan Gate Ball. Keempatnya lolos PON, namun tidak dipertandingkan di PON Papua mendatang pasca penetapan Koni Pusat mempertandingkan hanya 37 Cabor dari 47 Cabor yang direncanakan."

Tambah Rinaldi, biarlah kita tunggu mudah-mudahan ada perubahan dari PB PON Papua, sampai ada keputusan lebih lanjut tentang ke empat cabor dimaksud. Sementara mereka kita ikutkan dalam TC Berjalan, sampai batas waktu tertentu, yakni bulan Februari 2020 mendatang kita akan hentikan ujarnya.

Ia menambahkan bahwa TC berjalan dilaksanakan awal Februari sampai Juli untuk tahap pertama.
Pelaksanaannya akan dibuka secara resmi oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat Ir. Irwan Prayitno.

Mengawali pelatihan tahap pertama ini ujar Syaiful, para atlet akan diberi pembekalan latihan belanegara, yang bertujuan untuk memupuk sikap disiplin, pantang menyerah, kompak, tumbuh dan berkembang jiwa patriotis olahraga sejati bagi atlet PON Sumbar.
Pelaksanaan pembekalan ini akan berkerja sama dengan Danrem 032 WB.

Disamping itu sesuai petunjuk Koni  Pusat terhadap atlet peserta PON juga dilakukan tes Narkoba, kita bekerja sama dengan BNNP Provinsi Sumbar. Hal ini perlu untuk memastikan atlet kita bebas dari pengaruh narkoba.

Berikutnya TC terpadu  dilaksanakan selama 2,5 bulan didalam wilayah Sumbar atau bisa saja diluar wilayah Sumbar.

Disamping melaksanakan  program Pelatda Terpadu, juga dilakukan pelayanan kesehatan atlet, pelayanan konseling atlet dan pelatih, pelayanan konsultan olahraga, test kemampuan fisik dan pelayanan analisis  monitoring  dan evaluasi serta Try In maupun Try Out.

Menilik Provinsi Papua yang geografisnya berbeda dengan tempat penyelenggaraan PON-PON yang lalu, di samping cukup jauh dari Sumbar dan membutuhkan budget yang begitu besar dan kos yang tinggi.

"Keberangkatan kontingen Sumbar ke Papua bukan sekedar memenuhi administrasi, akan tetapi yang lebih penting adalah untuk mengisi prestasi," ujarnya. (Rizky)
×
Kaba Nan Baru Update