Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait Ujaran Soal Aplikasi Injil Bahasa Minang, Ade Armando Dilaporkan ke Polisi

10 Juni 2020 | 21.21 WIB Last Updated 2020-11-07T12:55:35Z
Foto Ilustrasi

Padang -- Diduga mengunggah ujaran kebencian dan berita bohong, pemilik akun Facebook atas nama Ade Armando dilaporkan ke Polda Sumatera Barat. Laporan polisi itu dibuat oleh tokoh adat yang tergabung dalam Badan Koordinasi Kerapatan Adat Nagari Sumatera Barat yang didampingi 21 pengacara.


"Betul kemarin tokoh adat melaporkan dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik atas nama akun Facebook Ade Armando," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/6/2020).


Stefanus mengatakan, dugaan ujaran kebencian itu terkait kata-kata yang ditulis di akun Facebook pada 4 Juni 2020. Komentar Ade diduga berisi kritikan terhadap kebijakan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang meminta agar aplikasi Injil berbahasa Minang dihapus dari Play Store Google.


Menurut Stefanus, setelah menerima laporan tersebut pihaknya akan melakukan penyelidikan. "Saat ini sedang dalam penyelidikan," kata Stefanus. Sebelumnya, Gubernur Sumbar mengirim surat kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika dan meminta agar aplikasi Injil berbahasa Minangkabau itu dihapus. Kemudian sejak 3 Juni 2020, aplikasi itu sudah hilang dari Play Store.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumbar Jasman Rizal kemudian memberikan penjelasan mengenai surat tersebut. Menurut Jasman, adat Minangkabau itu didasarkan pada syariat, dan syariat itu didasarkan pada kitab Al Quran.

"Itu konsep dasar berpikir orang Minangkabau. Artinya, orang Minangkabau adalah penganut Islam dan jika ada yang mengaku sebagai orang Minangkabau tetapi tidak muslim, secara adat tidak diakui sebagai orang Minangkabau,” kata Jasman.

Menurut Jasman, setiap daerah punya kearifan lokal masing-masing dan ada daerah yang kearifan lokalnya berkaitan dengan latar belakang religi. Menurut dia, Sumbar adalah salah satu contoh daerah dengan kearifan lokal berlatar belakang religi.
Sumber : Kompas

×
Kaba Nan Baru Update