Notification

×

Iklan

Iklan

Mobile JKN Dinilai Mantan Atlet Efektif Akomodir Kebutuhan Peserta JKN-KIS

08 September 2020 | 00.29 WIB Last Updated 2020-09-07T17:29:30Z



Payakumbuh - Salah satu peserta JKN-KIS, Frans Sardi, mantan atlet Cabang Olahraga Tinju dan Tarung Derajat merasa puas dengan fitur-fitur yang tersedia di aplikasi Mobile JKN. Sejak BPJS Kesehatan mensosialisasikan penggunaan Mobile JKN di tempat kerjanya, ia selalu merekomendasikan pemanfaatkan aplikasi ini kepada rekan kerjanya.


"Saya sering ditanyai status kepesertaan teman-teman satu kantor, terutama saat mereka mau berobat. Untuk itu saya selalu menyarankan agar mereka mengeceknya sendiri lewat Mobile JKN," ujar Frans Sardi, Senin (7/9) kepada wartawan saat ditemui di tempat kerjanya sehari-hari di kantor Bidang Pasar dibawah naungan Dinas Koperasi dan UKM kota Payakumbuh.


Frans Sardi merupakan mantan atlet cabang olahraga Tinju kota Payakumbuh sering meraih penghargaan emas, perak dan perunggu lalu pindah ke olahraga tarung derajat juga sempat meraih emas, menurutnya penggunaan aplikasi Mobile JKN dirasa sangat efektif dalam mengakomodir kebutuhan peserta JKN-KIS, apalagi yang pengurusan BPJS-nya terpusat.


Sebelum ada Mobile JKN, setiap perubahan data harus disampaikan dan diurus oleh kantor pusat. Untuk perpindahan fasilitas kesehatan misalnya, karyawan harus menunggu proses agregasi data berjenjang.


"Untuk perusahaan yang SDM-nya banyak dan dari banyak cabang misal, apabila kepengurusan terpusat kan relatif lama. Sedangkan kalau lewat Mobile JKN per tanggal 1 bulan depannya sudah berubah. Jadi membantu sekali," jelas Frans.


Melengkapi kisahnya, beberapa waktu lalu Ia sempat memanfaatkan layanan JKN-KIS untuk berobat di RSUD Adnan WD. Sesampainya di rumah, ponselnya menunjukkan notifikasi adanya survei kepuasan atas layanan kesehatan yang baru saja diterimanya. Fitur ini pun membuatnya terkesan.


"Kunjungan pasien terdata dengan baik, bahkan hingga feedback (umpan balik) dari saya pun terdokumentasi. Semoga BPJS Kesehatan terus berinovasi dan  ada pengembangan-pengembangan lain yang bisa menjadi sarana perbaikan layanan kesehatan," tukas Frans Sardi. (BD)

×
Kaba Nan Baru Update