Notification

×

Iklan

Iklan

Keluarga Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masih Berharap Ada Keajaiban

10 Januari 2021 | 17.21 WIB Last Updated 2021-01-10T10:23:16Z
Pilot Sriwijaya Air jatuh, Kapten Afwan (Youtube Miftah's TV



Tanah Datar
 - Pilot pesawat Sriwijaya Air, Kapten Afwan tergesa-gesa berangkat pada hari dia bertugas menerbangkan pesawat dengan nomor register PK-CLC SJ 182.

Pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) siang dalam penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak dan diperkirakan jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.


Kakak sepupu Kapten Afwan masih berharap ada keajaiban untuk adiknya dari tragedi itu. Diharapkannya Kapten H. Afwan , bisa kembali bersama keluarga besar.

"Kami masih menunggu informasi resmi dari pemerintah. Semoga ada keajaiban untuk adik saya Aan ini, bisa dia kembali bersama keluarga," kata Yurni Mahmud (66) kakak sepupu kapten Afwan pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh kecelakaan di Kepulauan Seribu, seperti dilansir harianhaluan.com, Minggu (10/1/2021) mengisahkan.


Yurni yang didampingi suaminya Masril (68) juga menyebutkan, sebelum adiknya mengalami musibah tersebut, masih berkomunikasi di grup whatsapp keluarga piliang bersatu yang beranggotakan 106 orang. Di grup ini Kapten Afwan menyebutkan bahwa dirinya telah mentransfer sejumlah uang ke rekening adiknya Andri.


"Transfer itu dilakukannya sore kemarin sebelum Aan akan terbang ke Pontianak bersama Sriwijaya Air SJ 182. Kami sebelumnya melakukan penggalangan dana di grup itu untuk membantu keluarga Andri yang terpapar Covid-19 sekeluarga di Jakarta yang saat ini sedang karantina. Berapa besaran dana yang ditransfer itu tidak disebutkannya," kata Yurni.


"Hanya sebentar dia di sini saat itu, karna dia sibuk. Setahun lalu keluarga besar juga pulang kampung semuanya saat pesta perkawinan namun ia tidak sempat pulang karena saat itu sedang di Pontianak dan ia memohon maaf atas ketidakhadirannya saat itu," katanya.


Afwan diketahui memiliki tiga orang anak dan satu istri yang berasal dari Bogor, berdomisili di Cibinong. Afwan putra asli Piliang Jorong Sungai Jambu Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan, Tanah Datar, suku pilang dan suku bapaknya Chaniago. Kedua orang tuanya sama-sama berasal dari Sungai Jambu. Sejak Afwan masih Sekolah Dasar orang tuanya pindah ke Jakarta. Ia sempat mengenyam pendidikan di pesantren di Jakarta.


"Keluarga saya semuanya di Jakarta, hanya saya sendiri yang tinggal di kampung. Rumah ini merupakan rumah tuo kami, jika Aan pulang dia menetap ke rumah ini. Ini rumah pusako kami. Ibu Aan ini adik dari ibu saya. Kemarin saat saya mengisi air panas ke gelas, gelasnya pecah. Tapi saya tidak ada firasat apa-apa dengan Aan," kata Yurni.


Afwan juga tergabung pada grup whatsapp keluarga besar yaitu dipah famili, beranggotakan 26 orang anggota, dipah diketahui asal nama nenek mereka, yang juga nenek dari Kapten Afwan.


Sementara, suami Yurni, Masril, juga menyebutkan bahwa di Sungai Jambu orang kampung saat ini banyak bertanya kepadanya tentang kabar tersebut. 


"Di sini biasanya jika orang meninggal berada di kampung, kita langsung takziah dan sebelumnya diumumkan di masjid. Ini karena informasi resmi keberadaan adik saya belum diketahui, dan rencana nanti maghrib akan kita umumkan lagi di masjid dan Jumat besok siap isya akan  menggelar doa bersama," kata Masril.(haluan/ril) 



×
Kaba Nan Baru Update