Notification

×

Iklan

Iklan

Ditolak Mahasiswa, Partai Mahasiswa Partai Siapa?

29 April 2022 | 19.39 WIB Last Updated 2022-04-29T12:39:58Z
Foto: Aksi Bukittinggi Bergerak 11 April 2022 longmarch ke gedung DPRD Kota Bukittinggi



Ditulis oleh: 
Wahyu Pramanda Putra (Ketua BEM FKIP UM SUMBAR)

Pasbana - Beredarnya kabar partai mahasiswa yang diketuai oleh Eko Pratama yang merupakan Koordinator pusat BEM Nusantara yang sudah disahkan awal Januari tahun 2022 oleh Kementerian Hukum dan HAM mendapat penolakan dari berbagai mahasiswa, baik itu BEM SI, BEM Nusantara, dan segenap persatuan mahasiswa di Indonesia.

Penolakan bukan tanpa sebab karena sejatinya mahasiswa memiliki peran yang sangat penting diantaranya, Peran Moral kebebasan untuk memilih kehidupan didunia kampus menuntut mahasiswa untuk bertanggung jawab dan bermoral dalam memilih kehidupannya agar mahasiswa bisa hidup dengan akhlak yang diterima oleh masyarakat.

Peran Sosial selain peran moral, mahasiswa juga memiliki peran sosial yaitu mahasiswa dalam berbuat dan berperilaku tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri namun juga untuk lingkungan sekitarnya. Yang ketiga Peran Intelektual Mahasiswa sebagai kaum intelek yang mana memiliki fungsi dasar untuk berjuang dengan ilmu pengetahuan dan membawa perubahan yang lebih baik dengan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki. Tidak ada peran dalam memperebutkan kekuasaan dan kepemimpinan pemerintahan.

Belakangan diketahui kubu BEM Nusantara terpecah menjadi 2, kubu Eko Pratama dan Dimas Prayoga. Setelah banyak menuai pengecaman akhirnya Eko Pratama buka suara terkait partai mahasiswa tersebut, Dalam keterangan yang diterima dalam sebuah wawancara , Senin (25/4/2022), Eko Pratama meminta pihaknya diberi kesempatan menunjukkan kerja-kerja Partai Mahasiswa Indonesia. 

Dia mengatakan Partai Mahasiswa Indonesia bukan untuk memecah belah suara mahasiswa. "Untuk ke depannya, biarkan kami menunjukkan kinerja, ini bentuk ikhtiar kami dalam negara demokrasi yang sama-sama kita cintai ini. Dan kami pastikan hadirnya partai ini bukan untuk memecah belah gerakan mahasiswa," kata Eko.

Namun dengan pernyataan ketua partai mahasiswa tersebut tetap belum bisa menghilangkan pengecaman yang telah disampaikan oleh seluruh mahasiswa Indonesia. Berubahnya orientasi mahasiswa menjadi orientasi kepada kekuasaan dan merebut kepemimpinan, Membuat peran yang melekat pada mahasiswa akan hilang.

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melalui Koordinator BEM SI Kaharuddin menyatakan bahwa pihaknya menolak keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia sebagai representasi gerakan mahasiswa, “BEM SI tegas menolak dan mengecam keras pemakaian nama ‘mahasiswa Indonesia’,” kata Kaharuddin pada saat wawancara, Senin (25/4/2022) sore.

Dan juga BEM Nusantara kubu Dimas Prayoga juga mengecam Partai Mahasiswa yang diketuai oleh Eko Pratama tersebut, "Kami akan melaksanakan konsolidasi nasional dalam rangka mengkomunikasikan kepada teman-teman di daerah agar sama-sama menolak adanya partai ini. Dan kami akan membuat petisi penolakan terhadap Partai Mahasiswa," ujar Sekretaris Pusat BEM Nusantara Ridho Alamsyah, kubu Koordinator Pusat Dimas Prayoga, dalam sebuah wawancara, Senin, 25 April 2022.

Dan banyak lagi organisasi mahasiswa yang menolak kehadiran Partai Mahasiswa, lantas Partai Mahasiswa Partai siapa?  
Apakah Partai yang dibentuk untuk memecah para mahasiswa dalam mengawal kebijakan pemerintah? atau partai siluman yang menjadi alat untuk mengekang kaum intelek? 
Menarik kita tunggu bagaimana perjalanan Partai Mahasiswa kedepannya. 

Penulis sendiri selaku Ketua BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sangat kecewa dengan rekan-rekan mahasiswa dengan mendirikan partai politik atas nama mahasiswa yang merusak citra mahasiswa selaku perpanjangan tangan masyarakat untuk mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat Indonesia.  Seperti pendapat seorang ahli politik Knopfemacher, menyatakan bahwa mahasiswa adalah calon sarjana yang terlibat dalam perguruan tinggi yang berpendidikan tinggi dan diharapkan menjadi calon intelektual.
×
Kaba Nan Baru Update