Notification

×

Iklan

Iklan

Sosialisasi Telemedisin, Suir Syam: Masyarakat Sangat Perlu Program Ini

13 Mei 2022 | 16.33 WIB Last Updated 2022-05-13T09:33:05Z


Padang Panjang, pasbana - Anggota Komisi IX DPR RI dr. H. Suir Syam, M.Kes.,MMR menilai keberadaan telemedisin di Indonesia sangat dibutuhkan, meski di tengah pandemi maupun tidak. Hal ini diungkapkan dalam kegiatan Sosialisasi Telemedisin dan vaksinasi masyarakat yang bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI, di Aula hotel Aulia, Silaing Bawah. Kamis, (14/05).

Suir Syam mengungkapkan bahwa telemedisin pada harga yang terjangkau dapat memberikan manfaat kepada masyarakat maupun pemerintah. 

"Hal pertama adalah bagaimana masyarakat menghindari pengobatan sendiri yang tidak masuk akal, bahkan cenderung dengan keterbatasan pengetahuan cenderung ceroboh," katanya.



Lebih lanjut, dengan adanya telemedisin, Anggota fraksi Gerindra DPR RI ini menilai telemedisin dengan early medication from the expert akan menghindari penumpukan pengobatan-pengobatan penyakit kronis yang sudah lanjut, sehingga pada gilirannya, akan meringakan sistem bantuan pengobatan oleh pemerintah.

"Kalau kita lihat di JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) biaya medikasi untuk penyakit-penyakit kronis sepanjang tahun dominan dan meningkat, sehingga harapannya ke depan keberadaan dari pada telemedisin ini akan mengurangi beban yang harus ditanggung oleh pemerintah," imbuh Suir Syam.

Meski memiliki berbagai kemudahan, Suir Syam mengingatkan bahwa kebocoran data kesehatan pasien di aplikasi telemedisin dapat terjadi. Sehingga ia meminta hal tersebut untuk dapat lebih diperhatikan.

"Karena ini adalah menyangkut rahasia, jadi dimohon bahwa jangan sampai kepercayaan masyarakat nanti hancur karena data medisnya bocor keluar dengan atau tanpa unsur kesengajaan. Ini hal yang sangat penting," tegasnya.

Selain itu, legislator daerah pemilihan (dapil) Sumbar I ini juga menyoroti tentang transparansi harga obat di aplikasi telemedisin. Ia menyebut, transparansi harga obat merupakan suatu hal yang penting agar nantinya tidak merugikan atau bahwa membebani pasien.


 
"Jadi pengobatan yang memang rasional tidak merugikan atau membebani pasien dan apakah memang disarankan menggunakan obat-obatan generik berlogo terutama untuk masyarakat yang kecil atau setidaknya diberi opsi untuk pemberian obat generic, sehingga pilihannya ada di tangan pasien," ungkapnya.

Sejalan dengan itu Plt. Kepala Pusat Data dan Tekhnologi Informasi Kemenkes RI yang ikut menghadiri kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Kementrian Kesehatan sangat berharap agar program telemedisin sudah bisa menyebar keseluruh Indonesia. Namun terkendala dengan infrastrukturnya.

"Fungsi utama telemedicine adalah mempermudah pelayanan medis oleh fasilitas kesehatan, terutama bagi masyarakat yang sulit terjangkau atau mengakses fasilitas tersebut. Namun dibutuhkan dukungan infrastruktur dan pemahaman mengenai teknologi informasi yang memadai dalam penerapan telemedicine,"

Saat ini beliau berharap aplikasi-aplikasi telemedisin yang berasal dari dalam negeri ini memiliki rencana jangka panjang agar dapat bertahan serta mendapat dukungan lebih dari pemerintah.
"Harapannya nanti tentu ada dukungan dari pemerintah, agar pengusaha-pengusaha Indonesia mampu menjadi tuan rumah di Indonesia itu sendiri," ungkapny.

Beliau juga berharap dengan kerjasama komisi IX ini, tujuan baik dunia kesehatan segera terealisasikan. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama dibuka gerai vaksin untuk masayarakat peserta sosialisasi Telemedisin sebanyak 200 orang. Hari kedua untuk peserta sosialisasi BPOM, disediakan vaksinasi sebanyak 250 orang. (JE) 
×
Kaba Nan Baru Update