Notification

×

Iklan

Iklan

KWTH-AWR Sukses Olah Sampah Pestisida Alami dan Pupuk Cair Organik

20 Juli 2022 | 22.28 WIB Last Updated 2022-07-21T09:33:48Z


Agam, pasbana  — Persoalan sampah di kabupaten Agam menjadi perhatian serius banyak pihak, termasuk Kelompok Wanita Tani Hutan Aktivis Wanita Rajin (KWTH-AWR) yang sukses mengolah sampah menjadi pestisida alami dan pupuk cair organic, yang diyakini akan berdampak ganda bagi dunia pertanian masyarakat. 


Terobosan yang dilakukan  membutuhkan dukungan dan terobosan semua pihak, tidak hanya pemerintah. Seperti disebutkan Fadhli Rahmadi, pendiri KWTH-AWR yang sukses mendorong para anggota kelompok untuk mengolah sampah menjadi pupuk organic dan pestisida cair alami, yang saat ini dalam proses pengolahan skala besar. 


Seperti disebutkan Fadhli Rahmadi, pendiri KWTH-AWR yang sukses mendorong para anggota kelompok untuk mengolah sampah menjadi pupuk organic dan pestisida cair alami, yang saat ini dalam proses pengolahan skala besar. 


Diakui Fadhli Rahmadi, persoalan sampah di kabupaten Agam menjadi hal yang serius, yang mestinya menjadi perhatian semua pihak, dan harus dicarikan solusi bersama, tidak hanya menyalahkan pemerintah.


“ Mestinya dicari solusi bersama, karena persoalan sampah, adalah persoalan bersama, “ ungkapnya.


Dijelaskan, saat ini di kabupaten Agam tercatat sekitar 40 ton sampah dihasilkan warga sehari, atau ratarata 1.200 ton per bulan, yang berupaya diatasi Pemkab.Agam dengan pengolahan di lokasi pembuangan akhir (TPA) Sungai Jariang dan TPA Payakumbuh.


Menyikapi kondisi itu, KWTH-AWR, selain aktif mengkampanyekan pada masyarakat untuk peduli lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi sampah plastic, juga aktif mengolah sampah menjadi pupuk organic dan pestisida cair alami, khususnya dengan pengolahan limbah produksi sirup kulit manis Malbar Cassiavera. 


“ Hal ini, berkat dorongan Bupati Agam Andri Warman, yang memotivasi peningkatan produksi sirup Malbar Cassiavera yang ramah lingkungan dan tanpa sampah, “ sebut Fadhli Rahmadi. 


Upaya pengolahan limbah (sampah) menjadi produk menghasilkan itu, disebutkan pemuda pelopor Sumbar 2022 itu, sudah cukup banyak dilakukan di kabupaten Agam, bahkan di banyak tempat justru sampah yang diolah sudah menjadi produk ekonomis yang dijual, seperti yang dilakukan di Malalak, pengolahan limbah plastic menjadi minyak solar, minyak tanah dan premium, pengolahan limbah plastic menjadi barang kerajinan di Tanjung Raya, budidaya maggot di Tanjung Raya dan Banuhampu serta pengembangan pupuk kompos di Malalak dan Tilatang Kamang. 


“ Kami himbau seluruh warga kabupaten Agam untuk melakukan hal serupa, untuk mengatasi masalah sampah, dengan mengolahnya menjadi barang atau produk bernilai ekonomis. Hal ini inovasi yang mesti dilakukan masyarakat, jangan biarkan pemerintah jalan sendiri, “ tegas Fadhli Rahmadi. (Rilis) 

×
Kaba Nan Baru Update