Notification

×

Iklan

Iklan

Daya Tarik Homestay di Harau Payakumbuh

10 Oktober 2022 | 10.14 WIB Last Updated 2022-10-10T03:14:05Z
(Dokumentasi Mitayani)


Oleh: Andina Suryandari
(Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Andalas)


PASBANA - Homestay merupakan tempat singgah untuk beristirahat atau pemberhentian sementara baik untuk makan, minum, maupun bermain.Terutama saat perjalanan panjang biasanya masyarakat memilih untuk berhenti sejenak atau menginap guna mengisi tenaga selepas perjalanan. Homestay merupakan salah satu pilihan tempat menginap yang akan dipilih masyarakat.

Biasanya masyarakat yang memilih menginap di homestay sengaja jauh-jauh datang dari luar kota bahkan provinsi seperti Riau dan Jambi untuk menikmati keindahan alam harau dan memilih penginapan yang menyatu dengan alam pula, diantaranya ada sebuah keluarga, sepasang suami istri atau bahkan perseorangan juga bisa memilih homestay sebagai penginapan.

Beberapa hal yang ditawarkan homestay kadang tidak mereka dapatkan di penginapan lain seperti hotel, karena letak hotel yang umumnya di tengah kota dengan hiruk pikuk yang ramai. Namun homestay sendiri ingin menawarkan penginapan yang menyatu dengan alam, suasana yang tenang dan nyaman, serta jauh dari padat dan ramainya hiruk pikuk kota.

Tentu saja beberapa hal diatas menarik bagi masyarakat yang memang ingin menikmati waktu luang mereka dengan semua yang ditawarkan homestay, salah satu keindahan alam adalah Harau. Tentu saja Harau menjadi pusat parawisata khususnya di Kota Payakumbuh,Sumatera Barat.

Kedepan, Harau akan ramai pengunjung begitu juga dengan homestay yang ada disana karena menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk penginapan, seperti musim libur panjang sekolah, libur kantor,atau hari-hari besar. Untuk harga rata-rata semalam di homestay yakni Rp 350.000-600.000 tergantung dengan pilihan kamar dan fasilitasnya. 

Fasilitas yang didapatkan dengan harga yang diberikan yakni seperti kamar mandi di dalam, tempat tidur beserta bantal dan guling, makan pagi dan siang, juga ada barbeque daging di malam hari, peralatan mandi dan memasak makanan, lalu yang utama adalah pemandangan di luar homestay yaitu lembah alam yang terbentang luas dan indah.


(Dokumentasi Mitayani)


Pendirian homestay di sekitar Harau didukung oleh dinas parawisata setempat oleh karena itu banyak dari masyarakat sekitar ataupun luar kota yang ingin membeli tanah dan membangun homestay di Harau. 

“Saya berfikir dengan membeli tanah dan membangun homestay di Harau menguntungkan saya apalagi didukung oleh dinas parawisata setempat membuat saya yakin untuk memulai bisnis ini, " ungkap Mitayani, ketika penulis mewawancarai beberapa hari yang lalu mengenai homestay -nya yang ada di Harau.

Homestay ini juga dapat menjadi salah satu investasi yang bagus dilihat dari prospek kedepannya dimana Harau telah dijadikan sebagai pusat wisata di Kota Payakumbuh, bahkan dengan harga tanah yang tinggi tidak membuat kertertarikan masyarakat menjadi menurun untuk membelinya. 

“ Pemasaran homestay tentunya mudah bagi saya apalagi saya aktif di media sosial seperti facebook, tentu dengan itu saya memanfaatkan media tersebut sebagai alat pemasaran saya yang tidak banyak memakan biaya,namun saya tetap membuat spanduk promosi juga untuk menarik beberapa peminat,bahkan membuat website untuk homestay saya sendiri, ” ujar Mitayani,ketika diwawancarai.

Transportasi dan jalan yang ditempuh ke Harau juga bagus dan beraspal sehingga dengan motor atau pun mobil dapat menuju ke sana, di dalam kawasan Harau di tiap-tiap jalan banyak sekali homestay yang menawarkan berbagai fasilitas yang berbeda-beda dengan tarif harga yang berbeda pula, jadi tidak susah untuk memilih homestay di kawasan tersebut.

Mengapa masyarakat lebih memilih homestay sebagai tempat penginapan mereka saat berlibur ke Harau, tentu dapat kita lihat juga dari budget berlibur rata-rata masyarakat yang ingin mengunjungi Harau. 

“Biasanya karena harganya lebih murah dari penginapan lain seperti hotel, fasilitasnya yang cukup, dan pemandangannya yang tepat kearah alamnya, ” ujar Mitayani. 

“Ketika saya melihat keindahan alam Harau yang begitu nyata dan indah saya langsung tertarik untuk membeli tanah di sini yang akhirnya saya bangun menjadi homestay, ” imbuh Mitayani.

Memang dilihat dari keindahan alam yang tidak ada di tempat lain membuat Harau menjadi salah satu objek wisata yang menarik masyarakat untuk berkunjung ke Kota Payakumbuh.

“Modal yang saya keluarkan ketika awal-awal memasarkan dan menambah fasilitas homestay saya itu mencapai Rp 50.000.000” ungkapnya.

Dengan modal yang besar untuk membeli tanah serta membangun homestay tentunya tidak akan merugikan dikarenakan lingkungan sekitar yang mendukung serta Harau yang sudah diresmikan menjadi salah satu objek wisata Kota Payakumbuh yang cocok untuk mendirikan homestay di sekitaran Harau.

Dengan berbagai pilihan penginapan yang ditawarkan Harau, tentunya homestay juga menjadi salah satu pilihan yang dapat menyaingi pilihan penginapan lainnya dengan apa yang ditawarkan. Begitupun dengan berbagai perkembangan media dan teknologi saat ini membuat pemasaran homestay semakin mudah diakses dan diketahui masyarakat.(*) 


Padang, 9 Oktober 2022
×
Kaba Nan Baru Update