Notification

×

Iklan

Iklan

Mafindo Gelar Kelas Kebal Hoaks bersama Sejumlah Komunitas Lokal di Padang

24 Oktober 2022 | 19.53 WIB Last Updated 2022-10-25T12:58:20Z


PASBANA, PADANG - Kelas Kebal Hoaks yang digagas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) dan SiberKreasi akhirnya dapat dilaksanakan di Kota Padang, Senin (24/10/2022).

Kegiatan yang dihelat di Hotel Mercure Padang ini, diikuti puluhan peserta dari sejumlah lembaga, komunitas dan organisasi yakni Pelita Padang, Minati, UIN Imam Bonjol Padang, Gerkatin, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), UIN Bukittinggi, SMP 5 Padang, JAPA, Ikatan Mahasiswa Pariaman UIN Imam Bonjol Padang, MTsN 6 Kota Padang, Nurani Perempuan, RSJ. Hb Saanin, P2TP2A, Lembaga Kerapatan Adat Minangkabau (LKAAM).

Kelas ini bertujuan mengedukasi masyarakat untuk menggunakan alat dan metode periksa fakta secara sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, agar masyarakat memiliki kemampuan memahami dan menganalisa suatu pemberitaan atau informasi sehingga terbentuk kesadaran untuk lebih bijak dalam menggunakan gawai dan internet.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abrijani. Dalam sambutannya, Samuel menyampaikan bahwa angka indeks literasi digital masyarakat Indonesia yang masih berada pada 3,49 dari skala 5 harus ditingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat dengan kemampuan literasi digital agar selalu siap mengawal percepatan transformasi digital nasional.

Kelas Kebal Hoaks ini menghadirkan Arief Putra Ramadhan, Pemeriksa Fakta MAFINDO dan Silmi Novita Nurman, Korwil MAFINDO Padang sebagai narasumber.

Silmi memaparkan gambaran umum terkait kerja-kerja MAFINDO, defenisi hoaks, latar belakang permasalahan, dampak negatif hoaks serta bagaimana dan kemana mencari klarifikasi atas informasi meragukan yang beredar.

“Di antara penyebab hoaks mudah menyebar adalah belum meratanya literasi digital dan berpikir kritis, kurangnya rasa percaya masyarakat dan pemerintah, terjadinya polarisasi di tengah masyarakat dan belum cakapnya memilah sumber informasi sehingga dengan adanya pelatihan Kelas Kebal Hoaks ini peserta diharapkan dapat mengurai itu semua,” ujar Silmi.

Sedangkan Arief Putra Ramadhan memaparkan teknik verifikasi konten editan dan foto, serta
teknik verifikasi video dan lokasi. Peserta aktif bertanya dan berdiskusi selama berlangsungnya kelas. Selain teori, kelas kebal hoaks juga menyediakan sesi praktik.

Peserta dibagi menjadi lima kelompok, yang didampingi fasilitator dan tiga pendamping kelas lainnya yakni Rahmadeni, Feni Mardian, dan Lia Pusvitasari.

Selaku Pemeriksa Fakta MAFINDO, Arief Putra Ramadhan sangat berharap agar usai kegiatan Kelas Kebal Hoaks ini, peserta dapat menularkannya kembali ke komunitas masing- masing.

"Kami berharap usai kegiatan ini peserta dapat membangun daya berfikir kritis dalam menerima setiap informasi yang belum jelas.

 Upaya ini semakin penting karena menjelang Pemilu 2024 nanti kita akan menemui lebih banyak tantangan, terutama karena adanya hoaks bernuansa SARA yang berpotensi memecah belah," kata dia. (Rel/mcp) 
×
Kaba Nan Baru Update