Notification

×

Iklan

Iklan

Dosen Mengabdi Inovasi IPB Menggelar Pelatihan Teknik Pengawetan, Pengemasan dan Pelabelan Produk Untuk UMKM Pangan Kota Payakumbuh

18 November 2023 | 08.12 WIB Last Updated 2023-11-18T01:14:41Z
Prof. Nugraha (berdiri) sedang memberikan Pelatihan dan Bimtek kepada UMKM Pangan Kota Payakumbuh



Payakumbuh, pasbana– Guru besar rekayasa proses dan pengemasan pangan IPB, Prof. Dr. Nugraha Edhi Suyatma dan koleganya Dr. Dwi Yuni Hastati, bekerja sama dengan Dinas Koperaasi dan UMKM Kota Payakumbuh kembali menggelar pelatihan dan bimbingan teknis untuk UMKM Pangan. 

Kegiatan dalam rangka pelaksanaan program Dosen Mengabdi Inovasi IPB 2023 ini merupakan kelanjutan dari Dosen Mengabdi Pulang Kampung IPB tahun lalu. 

Pada tahun ini, UMKM pangan Kota Payakumbuh mendapatkan pelatihan dan bimbingan teknis produksi UMKM dalam rangka memperbaiki teknologi proses, penggunaan bahan tambahan pangan (BTP), dan pengemasan yang tepat agar oleh-oleh khas kota Payakumbuh, propinsi Sumatera Barat ini menjadi awet/tahan lama dan semakin luas jangkauan pasarnya.

Pada hari pertama kegiatan, Rabu (15/11/2023) di aula Dinas Koperasi dan UKM kota Payakumbuh. Prof. Nugraha memberikan ilmu berbagai strategi cara yang dapat ditempuh UMKM untuk dapat memperpanjang umur simpan produknya serta teknik kemasan produk yang tepat.  

Pada sesi berikutnya, Dr. Dwi Yuni mengajarkan pelabelan kemasan sesuai regulasi BPOM dan melatih membuat informasi nilai gizi produk UMKM tanpa perlu menguji ke laboratorium yang berbiaya mahal.   

Dua orang dosen yang terlibat dalam program pengabdian masyarakat itu, mengatakan kegiatan pelatihan ini terselenggara berkat berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Payakumbuh.

UMKM bareh rendang beruntung diberikan bimtek oleh Tim Dosen Mengabdi IPB


“Dalam kegiatan ini, para pelaku usaha mendapatkan kesempatan yang berharga untuk bertanya tentang perbaikan teknik proses pengolahn, teknik pengemasan dan cara penggunaan BTP yang tepat untuk pengawetan produk agar umur simpannya lama, dan diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dan memperluas pasar produk khas Kota Payakumbuh. .” Nugraha Edhi urang Sumando Minang (lelaki beristri perempuan minang-red). 

Pada kegiatan tahun lalu, Tim IPB telah berhasil memberikan solusi untuk pengawetan produk gelamai sebagai ikon oleh-oleh khas Payakumbuh hingga dapat mencapai umur simpan minimal satu bulan hingga lebih dari tiga bulan, tergantung dari cara pengawetan yang diterapkan.  

Tahun ini Tim IPB fokus untuk dapat memberikan solusi pengawetan beras rendang yang sangat singkat umur simpannya yakni berkisar 3 – 5 hari.  Dr. Dwi Yuni menambahkan, “pelabelan kemasan harus mengikuti regulasi BPOM dan wajib mencantumkan informasi nilai gizi produk. 

Peserta pelatihan UMKM telah diajarkan untuk membuat informasi nilai gizi produk UMKM tanpa perlu menguji produknya ke laboratorium yang umumnya berbiaya mahal dan tidak di semua Kota tersedia fasilitas laboratorium uji”.   

Pada hari kedua, Kamis (16/11/2023) kedua dosen IPB terjun langsung ke lokasi produksi UMKM untuk dapat memberikan masukan sesuai kondisi riil pelaku usaha.     

Tim Dosen Mengabdi IPB berfoto bersama UMKM Pangan Kota Payakumbuh Peserta Bimtek IPB



Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh M. Faizal sangat mengapresiasi Prof. Dr. Nugraha Edhi dan Dr. Dwi Yuni yang telah kembali datang ke Kota Payakumbuh sebagai tempat mengabdikan kepakarannya untuk berbagi ilmu kepada pelaku UMKM.

"Ilmu kedua pakar IPB ini, sangat dibutuhkan oleh UMKM di Kota Payakumbuh untuk dapat meningkatkan kualitas produknya. Karena selama ini kita hanya menjual cita rasa dan harga murah, sementara masih banyak produk yang kemasannya kurang bagus, model tidak menarik, dan masih relatif pendek umur simpannya,” ujar Faizal.

Hal senada juga diungkapkan, Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Tegrasia Nita. Menurutnya, materi yang disampaikan oleh Dosen IPB tahun ini sangat penting untuk pelaku UMKM. Pemanfaatan informasi digital untuk perhitungan dosis BTP yang tepat dan pembuatan label informasi nilai gizi produk yang mudah untuk UMKM, tanpa perlu uji laboratorium, sangat dibutuhkan untuk memperpanjang umur simpan dan memperbaiki pelabelan kemasan sesuai regulasi.  

"Kami sampaikan apresiasi dan mendukung program ini. Kami mengaharapkan agar Tim dosen IPB dapat rutin memberikan bimbingan ke UMKM agar semua produk oleh-oleh khas payakumbuh dapat meningkat mutu dan lebih awet agar distribusi pemasarannya lebih luas,” tuturnya. 

Dari sisi peserta pelatihan, dua orang perwakilan UMKM yang diminta memberikan testimoninya setelah mengikuti pelatihan mengatakan: “pengetahuan baru yang sangat bermanfaat untuk UMKM dan dapat langsung diterapkan” dan mereka mengaharapkan agar bimbingan teknis Tim IPB dapat rutin dolakukan di Kota Payakumbuh serta ditingkatkan frekuensinya. (BD)
×
Kaba Nan Baru Update