Notification

×

Iklan

Iklan

Dari Garin Masjid Menuju Pemimpin Bangsa: Menelusuri Jejak Pemimpin Hebat Lahir dari Masjid

24 Maret 2024 | 10.08 WIB Last Updated 2024-03-24T03:44:51Z


Oleh: Inyong Budi 

Pasbana - Sejarah telah mencatat kisah inspiratif dua pemimpin besar, Nabi Musa dan Nabi Muhammad SAW. Sebelum memimpin umat-umat besar, keduanya memiliki pengalaman berharga mengabdikan diri sebagai penggembala. Yang tekun melayani layaknya seorang garin masjid, mengabdikan diri untuk ibadah individual dan sosial. 

Nabi Musa selama sepuluh tahun menggembalakan kambing, melatih kesabaran dan keteguhannya, sebelum memimpin Bani Israel keluar dari Mesir. 

Nabi Muhammad SAW pun bertahun-tahun menggembalakan kambing, menempa karakter dan kebijaksanaan, sebelum diutus menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Kisah inspiratif ini mengundang refleksi: Apakah pengalaman sebagai garin masjid dapat menjadi landasan kepemimpinan yang efektif? Jawabannya adalah ya, dengan beberapa alasan:

1. Masjid: Tempat Pembentukan Karakter dan Moral

Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan pembinaan karakter. 

Di masjid, garin dididik dengan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian terhadap sesama.

Mereka dilatih untuk menjadi pemimpin yang adil, berakhlak mulia, dan selalu berpihak pada kebenaran.

2. Pengalaman Praktis dalam Pengelolaan Umat

Sebagai garin, mereka bertugas mengelola masjid, mengatur kegiatan ibadah, dan membantu jamaah. Pengalaman ini melatih kemampuan mereka dalam memimpin, berorganisasi, dan menyelesaikan masalah. 

Mereka belajar bagaimana bekerja sama dengan tim, berkomunikasi dengan baik, dan mengambil keputusan yang tepat.

3. Kedekatan dengan Masyarakat


Garin masjid memiliki hubungan yang dekat dengan jamaah. Mereka memahami kebutuhan dan permasalahan masyarakat, sehingga dapat merumuskan kebijakan yang tepat dan berpihak pada rakyat. 

Kedekatan ini membangun rasa saling percaya dan hubungan yang harmonis antara pemimpin dan rakyat.

Di Minangkabau sendiri, ada dua pusat berkumpulnya masyarakat yang baik untuk dibersamai yaitu masyarakat Surau dan Lapau. 

Sejarah Mencatat: Lahirnya Pemimpin Hebat dari Masjid


Sejarah Islam penuh dengan kisah pemimpin-pemimpin hebat yang lahir dari masjid. Umar bin Khattab, Khalifah kedua, terkenal dengan keadilan dan ketegasannya. Khalid bin Walid, panglima perang yang gagah berani, dibesarkan di masjid. Salahuddin Al-Ayyubi, pembebas Baitul Maqdis, juga merupakan seorang garin masjid yang taat.

Pengalaman sebagai garin masjid dapat menjadi landasan kepemimpinan yang efektif.

Masjid sebagai tempat pendidikan dan pembinaan karakter, memberikan bekal nilai-nilai Islam dan kepemimpinan yang kuat. 

Pengalaman praktis dalam pengelolaan masjid dan kedekatan dengan masyarakat, melatih kemampuan memimpin, berorganisasi, dan menyelesaikan masalah. Sejarah Islam pun telah membuktikan lahirnya pemimpin-pemimpin hebat yang didikan masjid.

Oleh karena itu, tidak pantas untuk meragukan kemampuan mantan garin masjid dalam memimpin suatu negeri. 

Justru, pengalaman dan karakter yang mereka bangun di masjid dapat menjadi modal berharga untuk membangun bangsa yang adil, makmur, dan bermartabat. (*) 
×
Kaba Nan Baru Update