Notification

×

Iklan

Iklan

Ratik Tagak: Tradisi Unik Merayakan Rayo Anam di Nagari Pariangan yang Wajib Dilestarikan

19 April 2024 | 15.31 WIB Last Updated 2024-04-19T08:31:23Z



Tanah Datar, pasbana  - Tradisi Ratik Tagak di Jorong Sikaladi, Nagari Pariangan, kembali semarak memeriahkan perayaan Rayo Anam (Hari Raya Keenam) tahun ini. Tradisi ziarah kubur yang unik ini tak hanya menjadi momen untuk mengenang leluhur, tapi juga menjadi pengingat akan kematian dan ajang mempererat silaturahmi antar sesama.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE, MM, dalam sambutannya pada acara Ratik Tagak tahun 2024, menggarisbawahi pentingnya pelestarian tradisi ini. "Ratik Tagak merupakan kearifan lokal yang tak hanya bernilai budaya, tapi juga membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat, terutama UMKM di nagari," ujarnya.

Lebih lanjut, Eka Putra menjelaskan bahwa tradisi ini telah berlangsung sejak lama, diwariskan dari generasi ke generasi. "Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur atas nikmat Allah SWT dan menjadi pengingat bahwa manusia pasti akan kembali kepada-Nya," terangnya.

Acara Ratik Tagak diawali dengan zikir dan doa bersama di pandam pakuburan pasukuan. lantunan ayat suci Al-Quran dan kalimat tauhid menggema di udara, menandakan rasa hormat dan doa kepada para leluhur.



Tradisi ini tak hanya diikuti oleh masyarakat Jorong Sikaladi, tapi juga perantau asal Sikaladi yang datang dari berbagai daerah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Syafruddin Pakiah Sutan, Ketua Ikatan Keluarga Tanah Datar Kabupaten Kampar. "Kami bangga memiliki tradisi ini dan selalu berusaha untuk hadir setiap tahunnya," tuturnya.

Ratik Tagak tak hanya menjadi momen kontemplasi, tapi juga menjadi puncak perayaan Idul Fitri bagi masyarakat Jorong Sikaladi. Setelah zikir dan doa, acara dilanjutkan dengan makan bersama seluruh kaum. Suasana keakraban dan kebersamaan pun mewarnai momen ini.

Angku Katik Kayo, salah seorang tokoh masyarakat setempat, menjelaskan bahwa makan bersama ini menjadi simbol rasa syukur dan kebersamaan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. "Tradisi ini mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa kekeluargaan antar sesama," ujarnya.




Di tengah gempuran modernisasi, pelestarian tradisi Ratik Tagak menjadi tanggung jawab bersama. Perantau asal Sikaladi diharapkan dapat terus berkontribusi dalam menjaga tradisi ini.

Pemerintah daerah pun turut mendukung pelestarian tradisi ini dengan berbagai upaya, seperti membantu penyelenggaraan acara dan memberikan edukasi kepada generasi muda tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Ratik Tagak.

Tradisi Ratik Tagak merupakan salah satu bukti kekayaan budaya Tanah Datar yang patut dilestarikan. Tradisi ini tak hanya bernilai religi dan budaya, tapi juga memiliki dampak positif bagi ekonomi dan sosial masyarakat.

Dengan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan tradisi Ratik Tagak dapat terus lestari dan menjadi warisan budaya yang berharga bagi generasi penerus.Makin tahu Indonesia. (budi)


×
Kaba Nan Baru Update