Notification

×

Iklan

Iklan

Mendag Lepas Tuna Senilai Rp1,87 Miliar ke Uni Emirat Arab

10 Mei 2025 | 14:03 WIB Last Updated 2025-05-10T10:05:35Z


Padang Pariaman, pasbana - Kabar gembira bagi dunia perikanan Sumatera Barat (Sumbar) menggema pada Jumat (9/5/2025). Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI), Budi Santoso, secara langsung melepas ekspor perdana ikan tuna dari PT Dempo Andalas Sumatera menuju Uni Emirat Arab (UEA) dengan total volume mencapai 9,3 ton dan nilai fantastis sebesar Rp1,87 miliar.

Kedatangan Mendag Budi Santoso disambut hangat oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, di VIP Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman. Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah pusat terhadap potensi ekspor daerahnya.

"Hari ini merupakan momentum penting bagi Sumatera Barat. Pelepasan ekspor ikan tuna ini menunjukkan kualitas produk perikanan kita mampu bersaing di pasar internasional," ujar Gubernur Mahyeldi usai mendampingi Mendag dalam acara pelepasan ekspor.

Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi Santoso mengungkapkan bahwa pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), tengah gencar membidik Uni Eropa sebagai destinasi ekspor utama untuk komoditas ikan tuna Indonesia. Langkah strategis ini diwujudkan melalui upaya lobi intensif dengan sejumlah negara anggota Uni Eropa.

"Kami melihat potensi pasar yang sangat besar di Uni Eropa untuk produk perikanan kita, khususnya tuna. Saat ini, lobi-lobi yang kita lakukan menunjukkan hasil yang positif," kata Mendag Budi Santoso kepada awak media.

Lebih lanjut, Mendag mengungkapkan bahwa Tunisia menjadi salah satu negara di kawasan Afrika Utara yang menunjukkan ketertarikan signifikan untuk menjalin kerjasama perdagangan ikan tuna dengan Indonesia. Bahkan, penandatanganan kesepakatan kerjasama antar kedua negara dijadwalkan berlangsung pada 11 dan 12 Juni 2025 mendatang.

"Ini akan menjadi pintu gerbang baru bagi ekspor tuna Indonesia. Tunisia menjadi negara tujuan ekspor baru yang menjanjikan," imbuh Mendag dengan optimisme.

Mendag Budi Santoso menegaskan bahwa potensi ekspor ikan tuna dari Indonesia sangatlah besar. Oleh karena itu, Kemendag berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada para pengusaha dalam negeri untuk memperluas jangkauan pasar ekspor mereka, tidak hanya untuk tuna tetapi juga untuk hasil tangkapan laut lainnya.

"Indonesia memiliki target pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada tahun 2026. Untuk mencapai target ini, diperlukan upaya ekstra dari semua pihak, termasuk pemerintah dan pelaku usaha," tegas Mendag.

Kehadiran Mendag di Sumatera Barat kali ini, menurutnya, merupakan wujud nyata dukungan Kemendag terhadap para pengusaha daerah dalam mengembangkan pasar ekspor mereka.

Pelepasan ekspor tuna PT Dempo Andalas Sumatera ini menjadi bukti konkret bahwa produk perikanan Sumbar memiliki daya saing global. 

Sebagai informasi tambahan, ekspor ikan tuna seberat 9,3 ton senilai Rp1,87 miliar ini merupakan pengiriman perdana PT Dempo Andalas Sumatera pada tahun 2025. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi perekonomian daerah dan diharapkan dapat memotivasi pelaku usaha lainnya untuk terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar ekspor.

Dengan terbukanya pasar Uni Emirat Arab dan potensi kerjasama dengan Tunisia, masa depan ekspor ikan tuna Indonesia, khususnya dari Sumatera Barat, terlihat semakin cerah. 

Dukungan penuh dari pemerintah dan kualitas produk yang kompetitif menjadi modal utama untuk terus mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam perdagangan ikan tuna global.(bd) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update