Pesisir Selatan, pasbana – Ribuan bibit mangrove kembali menancap di bumi Pertiwi, kali ini di Taluk Pantai Transridano, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Sebanyak 9.000 bibit mangrove ditanam dalam sebuah kegiatan kolosal yang menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir.
Kegiatan penanaman mangrove ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan lingkungan pesisir Pesisir Selatan. "Penanaman mangrove adalah langkah krusial untuk melindungi garis pantai dari ancaman abrasi dan intrusi air laut. Mangrove juga berfungsi sebagai rumah bagi berbagai jenis biota laut, menjaga keseimbangan ekosistem."
Data terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa laju abrasi di beberapa wilayah pesisir Indonesia meningkat signifikan akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, penanaman mangrove menjadi solusi efektif untuk memperkuat ketahanan wilayah pesisir.
Aksi heroik ini melibatkan berbagai pihak. Mulai dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, jajaran TNI dan Polri, hingga elemen masyarakat setempat yang antusias. Kolaborasi lintas sektor ini mencerminkan semangat gotong royong dalam menjaga kelestarian alam. Pihak TNI sangat mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya lingkungan sudah tertanam kuat.
Pemilihan Taluk Pantai Transridano sebagai lokasi penanaman tentu bukan tanpa alasan. Kawasan ini memiliki potensi besar untuk pengembangan ekowisata dan sekaligus rentan terhadap dampak abrasi jika tidak dilindungi. Dengan penanaman mangrove, diharapkan area ini dapat menjadi percontohan bagi pengelolaan pesisir yang berkelanjutan.
Kegiatan penanaman 9.000 bibit mangrove ini dilaksanakan pada Rabu, 22 Mei 2024. Pemilihan waktu ini diharapkan dapat memicu semangat kolektif untuk terus melakukan aksi nyata pelestarian lingkungan.
Proses penanaman dilakukan secara bertahap dengan bimbingan dari para ahli lingkungan. Bibit-bibit mangrove ditanam dengan teknik yang tepat untuk memastikan tingkat keberhasilan tumbuh yang tinggi. Dengan harapan, dalam beberapa tahun ke depan, kawasan Taluk Pantai Transridano akan dipenuhi rimbunnya hutan mangrove yang menjadi benteng alami sekaligus sumber kehidupan bagi masyarakat pesisir.
Pemerintah daerah dan instansi terkait berkomitmen untuk terus memantau pertumbuhan mangrove dan melibatkan masyarakat dalam program pemeliharaan. Ini adalah langkah awal dari upaya yang lebih besar untuk menjadikan Pesisir Selatan sebagai wilayah yang berkelanjutan dan tangguh terhadap perubahan iklim.(rel/*)