Padang Panjang, pasbana —
Kecelakaan tragis terjadi di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, ketika sebuah bus antar kota milik PT Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan nomor polisi B 7512 FGA mengalami rem blong dan menabrak pagar rumah warga di kawasan simpang terminal Busur pada Senin pagi (6/5), sekitar pukul 08.30 WIB.
Peristiwa ini mengakibatkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia dan 21 lainnya mengalami luka-luka, baik berat maupun ringan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, bus Mercedes-Benz milik PT ALS tersebut dikemudikan oleh Muhammad Seu Sibuang (50), warga Medan, dan membawa total 33 penumpang. Bus berangkat dari arah Bukittinggi menuju Terminal Bus Padang Panjang. Saat melintasi kawasan simpang MTsN, rem kendaraan diduga mengalami kegagalan fungsi.
“Pengemudi telah berusaha mengendalikan bus, namun ketika sampai di simpang terminal Busur, kendaraan tidak dapat dikendalikan dan akhirnya menabrak pagar rumah warga di sisi kiri jalan,” jelas Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana melalui Kasat Lantas Polres Padang Panjang, AKP Jamalludin.
Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak 12 penumpang dinyatakan meninggal dunia di tempat dan di rumah sakit, sementara 1 penumpang mengalami luka berat dan 21 lainnya luka ringan. Para korban dievakuasi ke RSUD Padang Panjang dan RS Ibnu Sina Padang Panjang untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Daftar korban meninggal dunia meliputi:
Atas Silaen (30), warga Kab. Toba, Sumut
Aryudi (38), warga Kab. Deli Serdang, Sumut
Nurul Mayasari (30), warga Kab. Kepulauan Meranti, Riau
Meleaki Sinaga (74), warga Kab. Simalungun, Sumut
Desrita Nainggolan (50), warga Kab. Simalungun, Sumut
Romaida Sitanggang (74), warga Kab. Simalungun, Sumut
Karmina Gultom (74), warga Kab. Simalungun, Sumut
Etrick Gustaf Wenas (26), warga Jakarta Selatan
Sri Rejeki (38), warga Kota Pekanbaru
Rema Andini Pane (1,5 tahun)
Naufal Rehan Pane (6 tahun)
Riski Agustini Lubis (32 tahun)
Sementara itu, kerugian materil akibat kerusakan kendaraan dan rumah warga diperkirakan mencapai Rp50 juta.
Selain Muhammad Seu Sibuang, bus juga diawaki oleh sopir cadangan Zulhanuar (44), serta dua kernet, Feri Sanan (32) dan Putra Irwandi (34). Seluruh awak bus telah diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut guna penyelidikan.
Selain Muhammad Seu Sibuang, bus juga diawaki oleh sopir cadangan Zulhanuar (44), serta dua kernet, Feri Sanan (32) dan Putra Irwandi (34). Seluruh awak bus telah diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut guna penyelidikan.
Pihak Satlantas Polres Padang Panjang segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa kondisi teknis kendaraan. Dugaan sementara mengarah pada kegagalan sistem pengereman.
“Masih kita dalami penyebab teknisnya. Kendaraan sudah diamankan untuk proses investigasi lebih lanjut bersama tim dari Dinas Perhubungan dan KNKT,” tambah AKP Jamalludin. (Rel/*)