Notification

×

Iklan

Iklan

SMP Sekolah Alam Bukittinggi Gelar Backpacker ke Medan, Latih Kemandirian dan Perluas Wawasan Budaya Siswa

08 Mei 2025 | 17:07 WIB Last Updated 2025-05-08T16:24:05Z



Medan, pasbana – SMP Sekolah Alam Bukittinggi (Surau Mudo) kembali mengadakan kegiatan backpacker sebagai bagian dari pembelajaran kontekstual mereka. 

Kali ini, 13 siswa kelas VIII dan IX akan menjelajahi Kota Medan, Sumatera Utara, pada 18-24 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan melatih kemandirian, ketangguhan, serta memperkaya wawasan budaya siswa melalui pengalaman langsung di lapangan.  

Hal tersebut disampaikan oleh 13 siswa saat beraudiensi dengan Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis di tempat kerjanya, Kamis (8/5). 



Kegiatan backpacker ini meliputi serangkaian agenda edukatif dan sosial, seperti:  
- Kunjungan ke Universitas Sumatera Utara (USU), khususnya Fakultas Teknik Lingkungan, untuk mempelajari sistem pemilahan sampah.  
- Kegiatan sosial bersama masyarakat sekitar Sungai Deli, mengajarkan kepedulian lingkungan.  
- Eksplorasi sejarah dengan mengunjungi Istana Maimun dan situs bersejarah lainnya.  
- Silaturahmi ke Sekolah Alam Johor dan Sekolah Alam Azzakiyah Medan untuk bertukar pengalaman.  

Peserta terdiri dari 13 siswa kelas VIII dan IX, didampingi 3 fasilitator dari sekolah. Pembiayaan diperoleh dari tabungan kelas, hasil berjualan (bajojo), serta proposal yang diajukan kepada donatur.  

Kegiatan berlangsung selama 7 hari, dari 18 hingga 24 Mei 2025. Wakil Wali Kota Bukittinggi Ibnu Asis mengapresiasi kegiatan ini karena bisa menumbuhkan jiwa kemandirian dan memperluas wawasan. 

Medan, Sumatera Utara, dipilih karena kekayaan budaya, sejarah, dan keberagaman suku serta agama yang dapat menjadi media pembelajaran kontekstual bagi siswa.  

Menurut pihak sekolah, kegiatan ini bertujuan untuk:  
- Melatih kemandirian dan ketangguhan siswa dalam situasi nyata.  
- Memperluas wawasan budaya melalui interaksi langsung dengan masyarakat setempat.  
- Menumbuhkan empati dan rasa syukur melalui kegiatan sosial.  




"Kami ingin siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga memahami kehidupan secara langsung. Medan dipilih karena keragaman budayanya yang kaya," ujar salah seorang fasilitator.  

Siswa akan menggunakan transportasi umum, menginap di lokasi sederhana, dan mengelola keuangan secara mandiri. Mereka juga terlibat dalam perencanaan kegiatan, mulai dari pengumpulan dana hingga penyusunan itinerary.  

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi siswa, sekaligus memperkuat karakter mereka. "Semoga anak-anak bisa mengambil pelajaran dari setiap perjalanan, baik dari segi akademis maupun kehidupan sosial," harap kepala sekolah.  

Dengan pendekatan pembelajaran langsung (experiential learning), SMP Sekolah Alam Bukittinggi terus berkomitmen menciptakan generasi yang tangguh, mandiri, dan peka terhadap lingkungan sekitar.  (Nur Husni) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update