Notification

×

Iklan

Iklan

Presiden Mahasiswa DEMA UIN Imam Bonjol Padang Hidayatul Fikri Kecam Keras Kegagalan Kemenag dalam Proses Pelaksanaan Haji 2025

26 Juni 2025 | 18:06 WIB Last Updated 2025-06-26T11:06:35Z



Padang, pasbana – Proses pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 telah usai, namun menyisakan banyak catatan dan kritik tajam. Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Hidayatul Fikri, dengan tegas mengecam kinerja Kementerian Agama dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Ia mendesak peningkatan drastis dalam pelayanan dan transparansi, menyusul serangkaian kegagalan yang merugikan jemaah.

Fikri mengapresiasi kerja keras sebagian petugas haji, namun sorotan utamanya tertuju pada kegagalan fatal Kementerian Agama dalam memastikan kenyamanan dan kelancaran ibadah jemaah, berdasarkan laporan dan keluhan yang membanjiri dirinya.

"Kami mengapresiasi beberapa upaya, tapi ada catatan yang sangat krusial yang menunjukkan kegagalan mendasar di masa mendatang," ujar Fikri dengan nada kecewa. "Beberapa isu seperti kepadatan luar biasa dan tak terkendali di Arafah dan Mina, fasilitas sanitasi yang jauh dari layak dan memprihatinkan, serta manajemen transportasi yang kacau balau, sering terlambat, dan membingungkan jemaah, patut jadi fokus utama. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah bukti nyata kegagalan koordinasi dan perencanaan yang parah dari Kementerian Agama selama proses pelaksanaan haji."

Fikri menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh yang melibatkan berbagai pihak, termasuk jemaah haji itu sendiri. Ia menuntut agar setiap masukan dan keluhan jemaah ditindaklanjuti secara serius dan bertanggung jawab oleh Kementerian Agama. "Ini bukan lagi sekadar keluhan, ini adalah cerminan dari kurangnya persiapan, mitigasi masalah, dan bahkan profesionalisme di lapangan," tegasnya.

"Transparansi pengelolaan dana haji juga menjadi hal krusial yang terus dipertanyakan dan minim akuntabilitas. Masyarakat, khususnya calon jemaah, berhak tahu bagaimana dana mereka dikelola dan dialokasikan untuk pelayanan terbaik. Kurangnya akuntabilitas di sektor ini menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan publik yang serius," tambahnya.

Hidayatul Fikri juga mendorong pemerintah untuk segera berinovasi dalam memberikan pelayanan haji dan memperbaiki kegagalan yang ada. Pemanfaatan teknologi digital untuk informasi dan pelayanan jemaah, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia petugas haji secara signifikan, dianggapnya sebagai langkah yang mutlak.

"Ibadah haji adalah impian setiap Muslim. Oleh karena itu, kita harus memastikan setiap jemaah mendapatkan pelayanan prima dan bisa beribadah dengan khusyuk dan nyaman, tanpa harus direpotkan oleh kegagalan sistem yang seharusnya dikelola dengan baik dan bertanggung jawab oleh Kementerian Agama," tutup Hidayatul Fikri.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update