Notification

×

Iklan

Iklan

Dari Rp10 Juta Jadi Miliaran: Jangan Remehkan Investor Pemula Bermodal Kecil

30 Agustus 2025 | 13:38 WIB Last Updated 2025-08-31T00:07:09Z


Pasbana - Banyak orang berpikir investasi saham hanya untuk mereka yang punya uang miliaran. 

Gambaran investor seringkali identik dengan jas rapi, kantor mewah, dan transaksi bernilai fantastis. Padahal, kenyataan di lapangan jauh berbeda.

Hari ini, dengan modal Rp10 juta sampai Rp25 juta, siapa pun bisa mulai menanamkan investasi di pasar modal. Tidak perlu jadi konglomerat, cukup punya niat, disiplin, dan kesabaran.

Kaya Itu Relatif


Ukuran “kaya” sebenarnya tidak sama bagi setiap orang. Ada yang sudah bergelimang miliaran tapi masih merasa kurang. Ada juga yang dengan ratusan juta sudah merasa hidupnya tercukupi. 

Rasa kaya itu sering kali lebih dipengaruhi faktor psikologis dan tingkat rasa syukur.

Nah, di dunia investasi pun hal yang sama berlaku. Kaya bukan soal angka awal, tapi bagaimana modal yang ada bisa berkembang lewat strategi yang konsisten.

Kekuatan Compounding: Mesin Uang yang Bekerja Diam-Diam


Salah satu rahasia mengapa modal kecil bisa berkembang besar ada pada compounding effect alias bunga berbunga.

Albert Einstein bahkan menyebutnya sebagai “keajaiban dunia kedelapan.”

Caranya sederhana: keuntungan dari saham dan dividen jangan diambil, melainkan diinvestasikan kembali. 

Modal kecil akan terus berlipat ganda seiring waktu. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor ritel terus meningkat dari hanya sekitar 1,6 juta pada 2017 menjadi lebih dari 13 juta per Agustus 2025. 

Artinya, semakin banyak orang percaya bahwa investasi bukan monopoli orang kaya saja.

Kisah-Kisah Inspiratif Investor Modal Kecil


📌 Aab Abdullah – Sopir Taksi yang Jadi Investor Sukses (Indonesia)

Berawal dari obrolan dengan penumpang, Aab mengenal dunia saham. Bermodalkan Rp3 juta, ia belajar sedikit demi sedikit. Kini portofolionya berkembang menjadi ratusan juta.

📌 Suherman – Satpam dengan Strategi Sederhana (Indonesia)

Gajinya tidak besar, tapi Suherman berani menyisihkan sebagian untuk investasi. Dengan strategi 80% investasi jangka panjang dan 20% trading jangka pendek, ia bisa meraih keuntungan konsisten hingga 60%.

📌 Curt Degerman – Pemulung Jadi Miliarder (Swedia)

Dikenal tetangganya hanya sebagai pemulung botol, siapa sangka Curt rajin membeli saham. Saat meninggal, ia meninggalkan portofolio senilai Rp12,6 miliar.

📌 Ronald Read – Office Boy Jadi Kaya Raya (Amerika)

Kerjaannya hanya menjaga toko dan membersihkan gedung. Tapi dengan disiplin menabung dan membeli saham-saham besar, Ronald wafat dengan kekayaan Rp100 miliar.

Kisah-kisah ini menunjukkan satu hal: bukan seberapa besar modal awalnya, tapi seberapa disiplin dan sabar kita mengelolanya.

Pelajaran Berharga


Dari kisah para investor kecil tadi, ada beberapa hal yang bisa kita petik:

Rp10–25 juta cukup sebagai modal awal. Tidak harus menunggu punya miliaran.

Ketekunan lebih penting dari modal besar. Disiplin dan konsistensi adalah kuncinya.

Investasi jangka panjang lebih aman. Jangan mudah tergoda jual cepat hanya karena ikut tren.

Pasar Indonesia masih luas. BEI mencatat ratusan emiten sehat yang bisa dipilih, dan pertumbuhan investor baru terus meningkat.

Bagaimana Kalau Mulai Hari Ini?


Bayangkan Anda mulai dengan Rp10 juta. Jika keuntungan 10% per tahun tidak diambil, lalu terus diinvestasikan ulang, dalam 20 tahun jumlahnya bisa berkembang berkali-kali lipat.

Apalagi jika ditambah modal secara rutin.

Menurut Hendrikus Passagi, Direktur Pengaturan Pasar Modal OJK, “Investor ritel kecil justru menjadi tulang punggung stabilitas pasar modal di masa depan. Karena mereka berinvestasi dengan orientasi jangka panjang, bukan sekadar spekulasi.”

Tantangan dan Harapan


Namun, ada satu catatan penting. Saat ini aturan minimal pembelian saham di BEI masih 1 lot = 100 lembar. Akibatnya, saham-saham unggulan seperti BBCA, BMRI, atau UNTR sering sulit dijangkau investor kecil karena harganya sudah tinggi.

Jika regulasi memungkinkan pembelian per lembar, investor pemula bisa lebih leluasa memilih saham sehat ketimbang terjebak membeli saham “gorengan.”

Jangan Tunggu Besok


Kisah Aab, Suherman, Curt, dan Ronald membuktikan: saham bukan hanya milik orang kaya. Modal kecil pun bisa tumbuh menjadi besar jika dikelola dengan benar.

Jadi, kalau Anda punya Rp10–25 juta, jangan biarkan hanya tidur di tabungan. Jadikan modal itu sebagai benih kekayaan yang bisa tumbuh, asal Anda sabar, disiplin, dan mau belajar.

Karena, pada akhirnya, kekayaan bukan hanya milik mereka yang lahir kaya. Kekayaan bisa jadi milik siapa saja yang berani memulai.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update