Notification

×

Iklan

Iklan

Mensyukuri Kemerdekaan: Mengisi Kemerdekaan dengan Ketakwaan dan Cinta Tanah Air

17 Agustus 2025 | 06:52 WIB Last Updated 2025-08-16T23:52:38Z


Pasbana- Setiap tahun, kita merayakan kemerdekaan negara kita. Bukan sekadar seremoni, kemerdekaan adalah momen untuk merenung dan mengingat kembali betapa besar nikmat yang telah kita terima. 

Sebagai warga negara, kita tentu punya tanggung jawab besar untuk mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Lalu, bagaimana cara kita benar-benar mensyukuri kemerdekaan ini? Ada dua cara sederhana namun penting yang bisa kita lakukan.

Pertama, Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah


Salah satu cara pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. 

Beribadah dengan penuh kekhusyukan, menjalankan syariat dengan ikhlas, adalah bentuk syukur kita atas kemerdekaan yang telah kita nikmati.

Di tengah dunia yang serba sibuk dan penuh tantangan ini, kita sering kali lupa untuk bersyukur. Bahkan, ada sebagian saudara kita yang masih berjuang untuk meraih kedamaian di negara lain. 

Nikmat hidup dalam keamanan dan kebebasan beragama, seperti yang kita rasakan di Indonesia, adalah karunia besar yang tidak bisa kita anggap remeh.

Seperti yang diungkapkan dalam Al-Qur’an, "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling takwa" (QS al-Hujurat [49]: 13). 

Ketakwaan kepada Allah tidak hanya berarti menjaga hubungan dengan-Nya, tetapi juga berbuat baik kepada sesama, menghargai perbedaan, dan ikut berkontribusi positif dalam masyarakat.

Kedua, Mencintai Negeri Ini dengan Menjaga Kemaslahatan dan Menanggulangi Kemudharatan


Kemerdekaan sejati bukan hanya soal kebebasan fisik, tetapi juga kebebasan untuk berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. Mencintai tanah air berarti menjaga kemaslahatan dan mencegah segala bentuk kemudharatan.

Setiap dari kita bisa mulai dengan hal-hal kecil. Misalnya, dengan bergotong-royong dalam membantu sesama, patuh terhadap aturan yang ada, atau berpartisipasi dalam kegiatan positif di masyarakat. 

Hal ini adalah bentuk nyata dari sikap amar ma’ruf nahi munkar—mengajak kepada kebaikan dan menanggulangi keburukan.

Kita juga perlu mendukung kebijakan pemerintah yang baik dan memberikan kritik yang konstruktif ketika kebijakan tersebut kurang sesuai dengan harapan masyarakat. 

Apresiasi terhadap langkah positif dan kritik terhadap kebijakan yang merugikan adalah bagian dari cinta tanah air yang sebenarnya.

Kekuasaan dan Agama: Dua Hal yang Tak Terpisahkan


Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin menyatakan bahwa “Kekuasaan dan agama adalah dua saudara kembar.

Agama adalah landasan, sementara kekuasaan adalah penjaga.” Pernyataan ini sangat relevan dengan kehidupan bernegara kita. Indonesia, sebagai negara dengan dasar Pancasila, memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran agama Islam, seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan.

Oleh karena itu, kita tidak hanya melihat negara sebagai sebuah entitas politik, tetapi juga sebagai wadah untuk menjaga nilai-nilai agama dan moral. 

Dalam konteks ini, kemerdekaan adalah sarana untuk kita bisa hidup secara aman, damai, dan penuh kebebasan beragama.

Kemerdekaan Sebagai Tanggung Jawab Bersama


Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini tidak datang begitu saja. Ia adalah hasil dari perjuangan panjang bangsa Indonesia, yang dipenuhi dengan darah dan air mata. 

Perjuangan tersebut melibatkan berbagai elemen bangsa—bukan hanya satu kelompok, satu suku, atau satu agama saja, tetapi seluruh rakyat Indonesia yang bersatu melawan penjajah.

Sebagai generasi penerus, sudah menjadi tugas kita untuk mengisi kemerdekaan ini dengan kontribusi positif. 

Kita harus terus menjaga dan merawat negeri ini, baik dari ancaman eksternal maupun internal. Cinta tanah air, atau hubbul wathan, merupakan bagian dari iman, seperti yang ditegaskan oleh para ulama.

Menjaga Kemerdekaan dengan Ketakwaan dan Cinta Tanah Air


Jadi, bagaimana kita bisa mensyukuri kemerdekaan ini secara nyata? Tentunya dengan terus mendekatkan diri kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama. 

Menjaga tanah air, memajukan masyarakat, dan ikut berperan dalam pembangunan bangsa adalah cara-cara nyata kita untuk mengisi kemerdekaan ini dengan nilai-nilai positif.

Kemerdekaan bukan hanya soal kebebasan diri, tetapi juga tentang tanggung jawab kita terhadap masa depan bangsa. 

Dengan menjaga dan menghargai nilai-nilai agama serta membangun negeri ini, kita turut berpartisipasi dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update