Notification

×

Iklan

Iklan

PKS Dinilai Partai dengan Manajemen Terbaik: Begini Kata BRIN dan Maknanya bagi Politik Indonesia

07 Oktober 2025 | 06:37 WIB Last Updated 2025-10-06T23:37:31Z


Pasbana - Di tengah hiruk-pikuk politik yang sering diwarnai drama perebutan kekuasaan dan gesekan internal, ada satu kabar menarik datang dari dunia riset. 

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini merilis hasil penelitian yang menempatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai dengan manajemen internal terbaik di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh Mouliza Kristhopher Donna Sweinstani, peneliti dari Pusat Riset Politik BRIN, menilai bahwa PKS unggul di antara sembilan partai lain yang memiliki kursi di DPR RI periode 2019–2024.

“Temuan ini menunjukkan bahwa PKS bukan hanya fokus pada kontestasi politik, tetapi juga membangun sistem internal yang kuat, kaderisasi yang rapi, dan kepemimpinan yang kolektif,” ujar Donna dalam peluncuran riset tersebut.

Bukan Sekadar Partai Pemilu

Bagi sebagian orang, partai politik kerap identik dengan mesin elektoral semata—bergerak aktif menjelang pemilu, lalu senyap sesudahnya. 

Namun, hasil riset BRIN ini menggambarkan hal berbeda: PKS justru menonjol karena konsistensi kelembagaan dan sistem kaderisasi yang berjalan sepanjang waktu, bukan hanya saat menjelang pemilu.

Riset ini mengacu pada Indeks Pelembagaan Partai Politik (IPPP), sebuah alat ukur akademik yang digunakan untuk menilai sejauh mana partai di Indonesia terlembaga dengan kuat dan berkesinambungan. 

Indeks ini menilai berbagai aspek seperti:
  • Konsistensi ideologi dan arah kebijakan,
  • Rekrutmen dan kaderisasi,
  • Tata kelola keuangan,
  • Transparansi, serta
  • Kepatuhan terhadap aturan internal partai.

Cerminan Kelembagaan Politik Sehat


Dalam lanskap politik nasional, temuan ini menarik karena mengingatkan publik bahwa partai yang kuat bukan hanya yang besar secara suara, tapi juga yang rapi dalam mengelola diri.

Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Mada Sukmajati, pelembagaan partai menjadi kunci keberlanjutan demokrasi. 

“Jika partai dikelola dengan sistem yang sehat dan kaderisasi berjalan baik, maka kualitas demokrasi juga meningkat,” ujarnya (sumber: Kompas, 2024).

PKS sendiri memang dikenal memiliki sistem kaderisasi yang ketat dan berjenjang. 

Dari level ranting hingga pusat, ada proses pembinaan rutin dan pelatihan ideologis yang membuat kadernya relatif solid. Dalam berbagai momentum politik, mereka kerap menunjukkan disiplin organisasi yang tinggi.

Membangun Kepercayaan Publik


Hasil riset BRIN ini bisa menjadi angin segar bagi citra partai politik di Indonesia yang kerap dipersepsikan negatif oleh publik.
Survei Indikator Politik Indonesia (2024), misalnya, menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik masih di bawah 50 persen. 

Di tengah tren tersebut, praktik manajemen yang transparan dan tertib seperti yang ditunjukkan PKS dapat menjadi contoh positif bagi partai lain.

Meski begitu, Donna juga menekankan bahwa penelitian ini bukan kompetisi popularitas, melainkan bentuk evaluasi kelembagaan politik secara objektif. “Kami menilai dari data dan indikator akademik, bukan preferensi politik,” katanya.

Refleksi: Saatnya Partai Berbenah


Riset BRIN ini seolah menjadi cermin bagi partai-partai lain. Di tengah tantangan demokrasi modern—dari maraknya politik uang hingga krisis kepercayaan publik—partai politik dituntut tak hanya lihai berkampanye, tapi juga mahir berorganisasi dan bertransformasi.

PKS mungkin unggul kali ini, tapi pesan lebih besar dari riset ini adalah: demokrasi yang sehat lahir dari partai yang sehat pula.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update