Padang Panjang, pasbana – Majelis Tabligh Pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Pabasko kembali menyelenggarakan kajian rutin yang terbuka untuk jamaah dan masyarakat umum.
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Taqwa Muhammadiyah, Jumat (22/8) ba’da Ashar, dengan menghadirkan Ustadz Joni Nasri, S.Ag., M.Ag., sebagai pemateri utama.
Kajian kali ini mengangkat tema “Fiqih Mawaris”, yakni ilmu waris dalam Islam yang mengatur tata cara pembagian harta pusaka sesuai syariat.
Materi ini dipilih karena persoalan warisan kerap menjadi sumber konflik dalam keluarga akibat kurangnya pemahaman atau kesalahpahaman mengenai hukum Islam.
“Kajian ini kami selenggarakan agar jamaah memahami secara utuh prinsip pembagian waris yang adil berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Dengan pemahaman yang benar, diharapkan umat bisa menghindari perselisihan serta menjaga keharmonisan keluarga,” ujar Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Pabasko, Ustadz Zulkifli, M.Pd.
Menurut panitia, sekitar 100 peserta menghadiri kajian tersebut. Mereka terdiri dari warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, pimpinan daerah, cabang, hingga ranting Muhammadiyah se-Pabasko, serta pimpinan dan karyawan amal usaha Muhammadiyah.
Ustadz Joni Nasri, yang dikenal sebagai pakar fikih dan penceramah berpengalaman, menyampaikan materi secara runtut, praktis, dan aplikatif.
Ia menegaskan bahwa pembagian waris bukan sekadar persoalan hukum, melainkan juga bentuk ibadah yang wajib ditaati oleh setiap Muslim.
“Ilmu mawaris adalah bagian penting dalam menjaga keadilan sosial di tengah umat. Islam telah memberikan aturan yang jelas dan rinci agar harta peninggalan tidak menimbulkan sengketa. Inilah yang harus dipahami dan diamalkan oleh setiap keluarga Muslim,” tutur Ustadz Jonas dalam ceramahnya.
Kegiatan kajian rutin ini merupakan agenda tetap Majelis Tabligh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Pabasko. Selain memperkuat pemahaman keagamaan, forum ini juga menjadi wadah mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan jamaah.
Ke depan, Majelis Tabligh berkomitmen untuk terus menghadirkan tema-tema aktual yang relevan dengan kebutuhan umat, sehingga dakwah Islam dapat memberikan solusi nyata bagi persoalan kehidupan modern. (Abril)
