Notification

×

Iklan

Iklan

Investasi Saham Halal? Ini Panduan Praktis bagi Investor Muslim di Indonesia

14 September 2025 | 11:31 WIB Last Updated 2025-09-14T04:31:49Z


Pasbana – Di tengah pesatnya perkembangan pasar modal, banyak umat Muslim bertanya-tanya: apakah investasi saham diperbolehkan dalam Islam?
Kekhawatiran akan unsur riba, spekulasi, dan kegiatan haram seringkali menjadi pertimbangan utama. 
Namun, menurut para ahli hukum dan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), investasi saham dapat menjadi instrumen yang halal dan menjanjikan, asalkan mematuhi prinsip-prinsip syariah.
Investasi saham tidak hanya dianggap sebagai cara untuk mendapatkan pendapatan pasif, tetapi juga sebagai bentuk partisipasi dalam pertumbuhan ekonomi yang positif. 
Tentu saja, kunci utamanya adalah memilih investasi yang tepat dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Mengenali Batasan Agar Saham Tetap Halal


Agar investasi saham Anda tetap berada dalam koridor syariah, ada beberapa hal krusial yang perlu diperhatikan. 
Ini bukan sekadar tentang membeli saham, tetapi tentang bagaimana dan di mana Anda berinvestasi.

  • Pilih Perusahaan yang Bergerak di Sektor Halal:

Prinsip pertama adalah memastikan perusahaan yang sahamnya Anda beli tidak terlibat dalam bisnis yang diharamkan, seperti industri perjudian, minuman beralkohol, produk babi, atau lembaga keuangan konvensional yang berbasis riba.
Saham perusahaan dagang atau manufaktur pada dasarnya diperbolehkan, selama produk dan layanannya bermanfaat bagi masyarakat dan tidak melanggar syariat.

  • Hindari Transaksi Spekulatif (Maysir):

Investasi yang diperbolehkan adalah yang didasarkan pada analisis fundamental dan rasional, bukan spekulasi murni atau untung-untungan layaknya judi. 
Investasi yang halal harus memiliki niat baik untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi yang produktif, bukan sekadar mencari keuntungan instan dari fluktuasi harga yang tidak jelas.

  • Bebas Unsur Riba:

Ini adalah salah satu pilar utama dalam investasi syariah. Transaksi harus terbebas dari unsur bunga atau riba. 
Perdagangan saham syariah dilakukan dengan akad jual-beli yang sesuai syariat, bukan dengan skema pinjaman berbasis bunga.

Pilihan Tepat: Indeks Saham Syariah


Bagi investor Muslim, tidak perlu bingung mencari saham yang memenuhi kriteria di atas. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama DSN MUI telah menyediakan panduan yang sangat membantu. 
Investor disarankan untuk fokus pada saham-saham yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

ISSI merupakan indeks yang secara rutin mengukur kinerja saham-saham emiten yang secara ketat telah diverifikasi dan dinyatakan sesuai dengan prinsip syariah.
Dengan berinvestasi pada saham-saham yang masuk dalam daftar ini, investor dapat merasa tenang karena seluruhnya telah melalui proses saringan ketat dan dianggap halal.

Pada akhirnya, Islam memandang investasi saham sebagai sebuah aktivitas ekonomi yang produktif dan bermanfaat, asalkan dilakukan dengan itikad baik dan mematuhi koridor syariah. 
Dengan mengikuti panduan ini, investasi saham bisa menjadi bagian dari strategi keuangan yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkah. (*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update