Padang Panjang, pasbana — Gunung Marapi, salah satu gunung api aktif di Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan meletus pada Selasa pagi, 16 September 2025. Meskipun kolom abu tidak teramati secara visual, letusan ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang mengintai.
Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Marapi, letusan terjadi pada pukul 08:23 WIB. Peristiwa ini menambah daftar panjang aktivitas erupsi yang terjadi sejak status Marapi dinaikkan ke Siaga (Level III) pada awal tahun.
Erupsi kali ini diprediksi berpotensi memicu hujan abu vulkanik di area sekitarnya, meskipun visibilitas kolom letusan terhalang kabut.
PVMBG, sebagai otoritas resmi, bertindak cepat dengan mengeluarkan imbauan dan peringatan kepada masyarakat. Pos Pengamatan Gunung Marapi terus memantau aktivitas seismik dan pergerakan vulkanik secara ketat. Pihak berwenang juga meminta Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Tanahdatar, dan Kabupaten Agam untuk berkoordinasi erat dalam menyosialisasikan informasi terkini kepada masyarakat luas.
Letusan ini berpusat di puncak Gunung Marapi yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Meskipun area sebaran abu belum dapat dipastikan, masyarakat yang tinggal di lereng gunung serta di lembah dan bantaran sungai yang berhulu di puncak Marapi menjadi kelompok yang paling berisiko.
Selain potensi hujan abu yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, erupsi ini juga meningkatkan ancaman banjir lahar atau lahar dingin. Fenomena ini sangat berisiko, terutama saat memasuki musim hujan, di mana material vulkanik yang menumpuk di puncak dan lereng gunung dapat terbawa oleh aliran air hujan.
Sebagai langkah preventif, PVMBG melarang keras warga maupun pendaki untuk memasuki atau beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari Kawah Verbeek. Masyarakat juga diimbau untuk selalu mengenakan masker jika terjadi hujan abu guna mencegah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
PVMBG juga menekankan pentingnya merujuk pada informasi resmi dari pemerintah daerah dan sumber kredibel lainnya, serta tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.(*)