Pasbana - Bank Indonesia (BI) membuat kejutan dengan memangkas suku bunga acuannya menjadi 4,75%, lebih cepat dari perkiraan pasar.
Keputusan ini sontak memicu euforia di pasar modal, mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat menembus level psikologis 8.000.
Lantas, sektor dan saham mana saja yang diprediksi paling diuntungkan dari kebijakan ini?
IHSG Terbang Tinggi, Lampaui Target Analis
IHSG ditutup menguat 0,85% ke level 8.025,19, dengan nilai transaksi harian yang fantastis, mencapai Rp18,27 triliun.
Kenaikan signifikan ini menjadi bukti apresiasi pasar terhadap langkah BI yang dianggap pro-pertumbuhan.
Maximilianus Nico Demus dari Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa keputusan BI untuk mempercepat pemangkasan suku bunga merupakan komitmen kuat bank sentral dalam menjaga stabilitas ekonomi sambil mendorong pertumbuhan.
Valdy Kurniawan, Head of Research di Phintraco Sekuritas, menambahkan bahwa sentimen positif ini berasal dari akumulasi stimulus fiskal dan moneter yang digelontorkan pemerintah dan BI, menciptakan optimisme besar terhadap prospek ekonomi Indonesia hingga akhir tahun.
Analisis dan Proyeksi: Potensi IHSG Melesat Lebih Jauh
Para analis memproyeksikan pergerakan IHSG akan terus positif. Nico memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 7.910 hingga 8.000 hingga akhir bulan September.
Sementara itu, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst di Mirae Asset Sekuritas, melihat IHSG berpotensi menguji level resistance 8.152 dalam jangka pendek, dengan level support di 7.868.
Untuk proyeksi jangka panjang, Phintraco Sekuritas bahkan optimistis IHSG bisa menembus dan bertahan di rentang 8.000 hingga 8.500 hingga akhir tahun 2025.
Proyeksi ini didukung oleh 17 paket stimulus ekonomi yang disiapkan pemerintah, yang diyakini akan menjadi katalisator pertumbuhan.
Sektor dan Saham Unggulan yang Wajib Dilirik
Seiring dengan langkah BI, sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga menjadi incaran utama.
Para analis kompak merekomendasikan sektor perbankan dan properti sebagai motor penggerak utama.
Phintraco Sekuritas: Merekomendasikan saham-saham perbankan dan properti. Selain itu, saham defensive seperti sektor barang konsumsi dan ritel juga menarik untuk dikoleksi.
Pilarmas Investindo Sekuritas: Menyarankan untuk fokus pada sektor perbankan, properti, emas, dan non-siklikal.
Mirae Asset Sekuritas: Memperkuat rekomendasi pada sektor non-siklikal dan keuangan. Nafan juga memberikan daftar saham spesifik yang menarik, terutama yang menawarkan dividen atraktif, yaitu: AUTO, BBNI, BBTN, BMRI, BNGA, BTPS, ELSA, ERAA, PGAS, PTBA, TLKM, dan SIDO.
Dengan kombinasi kebijakan moneter BI yang suportif dan stimulus dari pemerintah, pasar modal Indonesia memasuki fase bullish yang menjanjikan.
Bagi investor, ini adalah momen tepat untuk mencermati sektor dan saham yang direkomendasikan untuk meraih potensi keuntungan maksimal.(*)