Notification

×

Iklan

Iklan

Dorong Kreativitas Animator Muda, Kuflet Gelar Diskusi “12 Prinsip Dasar Animasi”

25 Oktober 2025 | 19:38 WIB Last Updated 2025-10-25T12:38:32Z


Padang Panjang, pasbana — Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang kembali menggelar kegiatan diskusi kreatif bertajuk “Prinsip Dasar Animasi”, Sabtu (25/10/2025), di sekretariat komunitas tersebut. 

Kegiatan ini menghadirkan Teuku Faruq, animator muda yang menjadi pemantik diskusi, serta diikuti sejumlah seniman dan mahasiswa seni dari berbagai daerah di Sumatera Barat.

Menurut Maida, Bendahara Komunitas Seni Kuflet, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Kuflet dalam memperluas wawasan dan kemampuan teknis para anggotanya di bidang animasi.

“Kuflet ingin mendorong generasi muda di Padang Panjang untuk memahami dasar-dasar animasi agar dapat bersaing di dunia industri kreatif yang terus berkembang,” ujar Maida saat ditemui usai kegiatan.



Dalam pemaparannya, Teuku Faruq menjelaskan secara rinci 12 prinsip dasar animasi yang pertama kali diperkenalkan oleh dua animator legendaris Disney, Ollie Johnston dan Frank Thomas. Prinsip-prinsip tersebut, kata Faruq, menjadi fondasi dalam menciptakan ilusi gerakan yang realistis dan ekspresif.

“Animasi bukan sekadar gambar bergerak. Setiap karakter harus tampak hidup, memiliki emosi, dan mengikuti hukum fisika,” jelas Faruq.

Ia memaparkan, prinsip pertama yakni Squash and Stretch, menggambarkan bobot serta kelenturan objek. Anticipation merupakan gerakan persiapan sebelum aksi utama, sementara Staging bertujuan menegaskan fokus pada aksi yang ingin ditampilkan.



Faruq juga menambahkan bahwa prinsip Straight Ahead dan Pose to Pose digunakan dalam animasi 2D untuk menciptakan alur gerak berurutan. Follow Through dan Overlapping Action menggambarkan kesinambungan gerak tubuh agar tidak berhenti mendadak. Sedangkan Slow In dan Slow Out berfungsi menciptakan percepatan dan perlambatan yang alami dalam gerakan.

Prinsip lain seperti Arc, Secondary Action, dan Timing berperan besar dalam membentuk ritme, emosi, serta kejelasan adegan. Exaggeration atau penggayaan berlebihan digunakan untuk memperkuat daya tarik visual. Sementara Solid Drawing dan Appeal menekankan pentingnya kekuatan bentuk dan karakter yang memikat secara visual.

Salah satu peserta diskusi, Mursidiq, S.Ds., M.Sn, menilai kegiatan ini sangat relevan bagi pengembangan seni digital di daerah.

“Proses animasi menuntut kreativitas tinggi dan pemahaman mendalam terhadap karakter yang dibuat. Kolaborasi dan pemahaman tentang target audiens juga sangat penting untuk menciptakan karya yang kuat,” ujarnya.

Diskusi berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab yang menggali pengalaman praktis para peserta dalam menerapkan prinsip animasi dalam karya mereka. 

Kegiatan ini juga menjadi ruang berbagi antarseniman muda Sumatera Barat untuk memperkuat ekosistem kreatif di tingkat lokal.
Kuflet sendiri dikenal sebagai salah satu komunitas seni aktif di Padang Panjang yang rutin mengadakan kegiatan literasi, seni rupa, film, dan diskusi kreatif. 

Melalui agenda seperti ini, Kuflet berharap dapat melahirkan lebih banyak animator muda berbakat dari ranah Minang yang mampu berkiprah di tingkat nasional maupun internasional.(*) 

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update