Padang, pasbana— Di tengah gempuran teknologi digital dan gaya hidup serba instan, siapa sangka “bertani” kembali jadi topik hangat di Sumatera Barat. Kamis (9/10/2025) lalu, Gubernur Mahyeldi Ansharullah resmi mencanangkan gerakan “Farm the Future” — sebuah inisiatif untuk mengajak generasi muda kembali mencintai dunia pertanian, tapi dengan sentuhan smart farming.
“Farm the Future ini bukan sekadar slogan. Ini gerakan untuk membangkitkan minat anak muda bertani, sekaligus menjawab tantangan krisis pangan global,” ujar Mahyeldi di Auditorium Gubernuran Padang.
Data memang berbicara. Berdasarkan Sensus Pertanian 2023, hanya sekitar 22 persen petani di Sumbar yang berusia di bawah 40 tahun. Artinya, profesi petani makin ditinggalkan generasi muda. “Kalau kita tidak bergerak hari ini, siapa yang akan menanam 30 tahun ke depan?” tegas Mahyeldi.
Gerakan ini muncul di tengah stagnasi produktivitas pangan. Produksi padi di Sumbar masih di kisaran 5 ton per hektare, dan inflasi daerah sempat melonjak karena harga cabai merah yang meroket.
Di sinilah konsep pertanian modern memainkan peran penting — dari greenhouse farming, hydroponic system, hingga penerapan Internet of Things (IoT) untuk memantau kelembapan dan nutrisi tanaman secara real-time.
“Pertanian hari ini bukan lagi kerja tangan, tapi kerja pikiran dan inovasi,” kata Mursalim, inisiator Farm the Future for Food Security and Sustainable Economy.
Ia menegaskan, profesi petani bisa menjadi karier yang keren dan berprestasi — apalagi dengan potensi besar industri agro digital.
Dalam acara peluncuran itu, berbagai pihak ikut menandatangani komitmen kolaborasi: mulai dari Pemprov Sumbar, Forkopimda, perbankan, BUMN, hingga kelompok petani milenial dan mahasiswa.
Dalam acara peluncuran itu, berbagai pihak ikut menandatangani komitmen kolaborasi: mulai dari Pemprov Sumbar, Forkopimda, perbankan, BUMN, hingga kelompok petani milenial dan mahasiswa.
Kolaborasi ini diharapkan jadi pintu gerbang ekosistem pertanian modern yang berkelanjutan.
Mahyeldi menutup dengan pesan yang hangat namun penuh makna, “Dari tanah kita tumbuhkan kehidupan, dari kerja petani kita hadirkan keberkahan.”
Dengan semangat baru dan teknologi di tangan, masa depan pertanian Sumbar kini bukan hanya di sawah, tapi juga di genggaman para milenial yang siap mengolah data sekaligus tanahnya.(*)