Notification

×

Iklan

Iklan

Solok Selatan Optimis Jalur Pendakian Gunung Kerinci Jadi Pengungkit Ekonomi Ekowisata

25 Oktober 2025 | 14:35 WIB Last Updated 2025-10-25T07:35:33Z


Solok Selatan , pasbana— Pemerintah Kabupaten Solok Selatan optimistis pembukaan jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan akan menjadi motor penggerak ekonomi daerah melalui pengembangan sektor ekowisata berbasis masyarakat

Untuk mendukung potensi tersebut, pemerintah daerah menyiapkan anggaran Rp1,1 miliar pada 2026 guna memperkuat infrastruktur pendakian.

Bupati Solok Selatan Khairunas menyampaikan hal ini saat meresmikan Camping Ground Bukit Bontak sekaligus membuka jalur pendakian Gunung Kerinci via Solok Selatan, Kamis lalu (23/10/2025).

 “Pembukaan jalur ini bukan hanya tentang mendaki gunung, tapi tentang membuka masa depan baru bagi pertumbuhan ekonomi lokal, investasi, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Khairunas.

Tahun ini, Pemkab telah menggelontorkan Rp1,5 miliar melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) untuk pengerasan jalur pendakian. Tahun depan, akan dibangun tiga dari lima jembatan yang direncanakan, sehingga waktu tempuh menuju puncak dapat diperpendek dari tiga hari dua malam menjadi lebih efisien.

Khairunas menegaskan, seluruh investasi infrastruktur tersebut akan di­hibahkan dan dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). “Pemkab tidak mengelola, tapi menjaga. Kuncinya adalah kolaborasi agar semakin banyak wisatawan datang ke Solok Selatan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Kehutanan, drh. Indra Exploitasia Semiawan, menilai potensi ekonomi berbasis lingkungan di Sumatera Barat masih besar. 

“Saat ini nilai transaksi ekonomi di Sumbar baru mencapai Rp1,3 miliar, sedangkan di Jawa Timur sudah Rp1,7 triliun. Ini tantangan bagi Sumbar untuk meningkatkan usaha berbasis lingkungan seperti ekowisata,” jelasnya.

Menurut Indra, desa di sekitar hutan perlu mandiri dan sejahtera tanpa merusak kelestarian alam. “Hutan harus tetap lestari, tapi pembangunan ekonomi juga harus berjalan. Kuncinya adalah sinergi,” pungkasnya.(*)

IKLAN

×
Kaba Nan Baru Update