Oleh: Abril
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Padang Panjang
Pasbana - Setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda — momen bersejarah ketika para pemuda berikrar untuk bersatu demi bangsa dan tanah air.
Namun, semangat Sumpah Pemuda bukan hanya milik masa lalu. Ia adalah semangat yang harus terus hidup di tengah perubahan zaman, termasuk dalam dunia pendidikan.
Muhammadiyah, sejak berdiri tahun 1912, telah menjadi pelopor pembaruan pendidikan di Indonesia. Melalui sekolah-sekolahnya, termasuk SMP Muhammadiyah Padang Panjang, organisasi ini terus menanamkan nilai-nilai iman, ilmu, dan amal sebagai pondasi utama bagi kemajuan bangsa.
Kini, di era digital dan globalisasi, semangat itu diwujudkan dalam revolusi pendidikan zaman now — sebuah gerakan pembaruan untuk menyiapkan generasi beriman, cerdas, dan berdaya saing.
Revolusi pendidikan Muhammadiyah memiliki beberapa unsur penting.
Pertama, revolusi cara berpikir — dari belajar sekadar menghafal menjadi belajar untuk memahami dan berinovasi.
Kedua, revolusi karakter — membentuk pelajar yang berakhlak mulia, disiplin, dan peduli terhadap sesama.
Ketiga, revolusi teknologi — memanfaatkan digitalisasi, media pembelajaran modern, dan kreativitas dalam proses belajar mengajar.
Keempat, revolusi spiritual dan moral — menanamkan nilai Islam yang mencerahkan, sehingga kemajuan ilmu tidak lepas dari keimanan.
Melalui semangat Sumpah Pemuda, SMP Muhammadiyah Padang Panjang bertekad melahirkan generasi yang bukan hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki semangat kebangsaan dan kepedulian sosial. Pendidikan Muhammadiyah adalah pendidikan yang menuntun, bukan sekadar mengajar; yang mencerahkan, bukan sekadar mencerdaskan.
Sumpah Pemuda mengajarkan arti persatuan, dan Muhammadiyah mengajarkan arti kemajuan. Dari perpaduan keduanya, lahirlah semangat baru — Revolusi Pendidikan Muhammadiyah Zaman Now — untuk mencetak generasi beriman, berilmu, dan berkemajuan menuju Indonesia yang lebih unggul dan berkarakter.(*)
