Padang, pasbana — Di balik setiap lembar dokumen yang rapi tersimpan di lemari arsip pemerintah, ada sosok yang mungkin jarang mendapat sorotan, namun perannya vital: arsiparis.
Kini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang sedang berburu sosok terbaik di bidang ini — sang arsiparis teladan yang menjadi penjaga memori kolektif kota.
“Pemilihan arsiparis teladan ini sudah kita mulai sejak awal pekan,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid, Sabtu (8/11/2025).
Dari 85 arsiparis yang tersebar di berbagai OPD, mereka akan bersaing dalam dua kategori — arsiparis ahli dan arsiparis terampil — lewat ujian tulis, praktik, dan wawancara.
Meski terdengar administratif, profesi arsiparis sesungguhnya adalah penjaga sejarah. Mereka bukan hanya menyimpan kertas dan dokumen, tetapi juga menjaga bukti perjalanan sebuah bangsa.
Dalam era digital, tugas mereka makin kompleks: mengelola arsip elektronik, melestarikan data, hingga memastikan informasi publik tetap mudah diakses dan aman.
“Kegiatan ini juga mendukung program unggulan wali kota, Padang Balomba, yang menekankan tata kelola pemerintahan berbasis pelayanan prima dan transparansi,” tambah Feri.
Menurut Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), arsip bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi aset strategis yang menentukan keberlangsungan administrasi dan akuntabilitas publik. Dengan kata lain, tanpa arsip yang terkelola baik, sejarah bisa kehilangan arah.
Lewat ajang ini, Pemerintah Kota Padang ingin memberi penghargaan bagi para arsiparis yang bekerja senyap di balik layar. Mereka adalah penjaga ingatan kota — memastikan setiap surat, foto, dan dokumen tetap hidup untuk dikenang generasi mendatang.
(*)




