Limapuluh Kota, pasbana - Beberapa waktu lalu, insan pers yang bertugas di Limapuluh Kota dan Payakumbuh, datang ke gedung DPRD Limapuluh Kota, untuk dengar pendapat dengan pimpinan dan anggota Komisi II yang mitra kerjanya termasuk Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo). Dalam hearing tersebut, para wartawan selain meminta DPRD memperjuangkan peningkatan anggaran komunikasi publik di Diskominfo, juga mengusulkan, agar dapat difasilitasi mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Bagaikan gayung bersambut, Komisi II dan seluruh fraksi di DPRD, merekomendasikan rapat Badan Anggaran Daerah (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), untuk mengakomodir aspirasi yang disampaikan wartawan dalam Perubahan APBD tahun 2025. Alhasil, melalui rencana kerja Diskominfo yang disenergikan dengan program kerja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), terselenggaralah Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Wartawan. Sekaligus UKW yang pertama kalinya di kabupaten Limapuluh Kota.
"Bimtek Peningkatan Kompetensi Wartawan ini kita gelar di Hotel Kondang, Tanjungpati, Harau, dari Jumat (12/12//2025) sampai Sabtu (13/12/2025). Dalam Bimtek ini, 22 wartawan yang bertugas di Limapuluh Kota, mendapat kesempatan untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW), dengan penguji dari PWI. Yakni Suherlan dan Yusuf M Said (PWI Jabar), serta Heranof dan Sawir Pribadi (PWI Sumbar," kata Kadis Kominfo Limapuluh Kota, Ferry Chofa, didampingi Kabid Kehumasan, Joni Indra.
Bupati Limapuluh Kota Safni Sikumbang, mendukung penuh terselenggaranya Bimtek dan UKW ini. Dalam kesibukan mengurus tanggap darurat bencana longsor dan likuifaksi, Bupati Safni sengaja hadir membuka kegiatan tersebut. Bupati Safni hadir bersama anggota DPRD, M. Fajar Rillah Vesky, Asisten III Win Hariandi, Kaban Keuangan Ahmad Zuhdi Perama Putra, Kadis Kominfo Limapuluh Kota Ferry Chofa, Kadis Kominfo Payakumbuh Kurniawan Syahputra, dan Ketua PWI Sumbar Widya Navies didampingi Syaiful Husein, Firdaus Abie, dan M Khudri.
Ketua PWI Payakumbuh dan Limapuluh Kota, Aspon Dedi, menyampaikan, wartawan yang lulus dalam UKW ini, dijamin bisa menjadi anggota PWI "Yang tidak lulus, menunggulah agak setahun lagi" seloroh Popon, panggilan akrab Aspon Dedi. Menurutnya, untuk menjadi anggota PWI Limapuluh Kota dan Payakumbuh itu tidak mudah. Selain benar-benar menulis dan membuat berita, wartawan di dua daerah tingkat dua itu harus melalui serangkaian uji kompetensi.
Sementara, anggota DPRD Limapuluh Kota M. Fajar Rillah Vesky mewakili Ketua DPRD Doni Ikhlas mengatakan, seluruh pimpinan dan anggota DPRD Limapuluh Kota, totalnya 35 orang, mendukung penuh pelaksanaan UKW. Bahkan, dapat dipastikan, alokasi anggaran untuk pelaksanaan UKW dalam Perubahan APBD 2025, merupakan rekomendasi dari seluruh unsur Komisi II DPRD, yang didukung oleh seluruh fraksi di DPRD. Dan disepakati dengan TAPD. Tentu saja dengan restu dari bupati dan wakil bupati.
"Kenapa seluruh pimpinan dan anggota DPRD , mendukung anggaran untuk UKW di Diskominfo? Karena DPRD percaya dengan pernyataan mantan Ketua Dewan Pers, Profesor Bagir Manan. Bahwa tolak ukur utama profesi adalah kompetensi. Profesi tanpa kompetensi seperti pepesan kosong. Bila berbunyi, seperti bubusan kosong, nyaring tapi tak bermakna. Wartawan adalah sebuah profesi. Kompetensi menjadi syarat wartawan yang baik," kata Fajar Rillah Vesky.
Politisi yang pernah memegang sertifikat kompetensi wartawan utama ini juga mengutip pernyataan Rosihan Anwar, tokoh pers nasional dari Sumbar. "Kata Pak Rosihan Anwar. Kapanpun zamannya, wartawan dituntut harus kompeten. Wartawan harus berwawasan keilmuan, profesional dan beretika. Jika tidak, maka matilah jurnalisme itu," ujar Fajar Rillah Vesky.
Artinya jelas, menurut Fajar, kompetensi wartawan sangat dibutuhkan. Makanya, pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama dalam bukunya mengatakan, kebebasan pers akan lebih besar manfaatnya, jika disertai peningkatan profesional comptence, termasuk di dalamnya profesional ethic. "Bagaimana meningkatkan kompetensi dan profesionalitas wartawan, tentu harus ada standar kompetensi wartawan. Untuk itu, DPRD mendukung penuh, adanya anggaran daerah untuk UKW ini," kata Fajar Rillah Vesky. (BD)





