Solok, pasbana— Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menunjukkan peran strategisnya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan sosial terpadu bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Program bertajuk “Revitalisasi Kebutuhan Rumah Tangga dan Psikologis Sosial sebagai Dukungan Pemulihan Pasca Bencana Banjir Bandang dan Longsor” ini dilaksanakan mulai 10 hingga 24 Desember 2025, mencakup rangkaian kegiatan survei awal, persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian sivitas akademika ISI Padangpanjang terhadap pemulihan masyarakat pascabencana, baik dari sisi material maupun psikososial.
Ketua tim pengabdian, Rahmad Washinton, S.Sn., M.Sn, menjelaskan bahwa program ini dirancang sebagai respons atas kondisi darurat yang dialami masyarakat Paninggahan akibat bencana alam yang menyebabkan kerusakan rumah, hilangnya harta benda, serta terganggunya fasilitas umum.
“Bencana tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga dampak psikologis yang serius seperti trauma, rasa kehilangan, dan menurunnya semangat hidup. Karena itu, pendekatan pemulihan harus dilakukan secara menyeluruh,” ujar Rahmad Washinton dalam keterangannya.
Dalam pelaksanaannya, tim pengabdian ISI Padangpanjang terlebih dahulu melakukan identifikasi kebutuhan dasar rumah tangga, meliputi perlengkapan dapur, alat tidur, pakaian, dan sarana kebersihan. Bantuan tersebut disalurkan secara langsung kepada warga terdampak guna meringankan beban hidup di masa darurat.
Selain bantuan material, tim juga memberikan pendampingan penataan hunian sementara agar lebih layak dan nyaman, serta edukasi mengenai pengelolaan kebutuhan rumah tangga secara efisien dalam kondisi pascabencana.
Aspek pemulihan psikologis menjadi perhatian utama dalam program ini. Berbagai kegiatan konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu warga mengurangi trauma dan memperkuat rasa aman. Pendekatan seni khas ISI Padangpanjang turut dihadirkan melalui aktivitas musik, tari, dan teater rakyat sebagai media ekspresi emosional dan penguatan kebersamaan sosial.
Sementara itu, bagi anak-anak, tim menyelenggarakan kegiatan edukatif dan rekreatif guna menjaga kondisi psikologis mereka tetap stabil, ceria, dan aktif setelah mengalami peristiwa bencana.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi erat antara dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan ISI Padangpanjang. Para dosen berperan dalam penyusunan metode, pendekatan akademik, serta pendampingan substansi kegiatan, sementara mahasiswa terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan kreatif dan pendampingan masyarakat.
Tim pengabdian ini terdiri dari Chairul Haq, S.Sn., M.Sn; Ranelis, S.Sn., M.Sn; Susas Rita Loravianti, S.Sn., M.Sn; serta Siska Mitra Nova, MM, dengan dukungan mahasiswa perwakilan lintas program studi.
Hasil kegiatan menunjukkan dampak positif yang signifikan. Masyarakat mulai menunjukkan peningkatan semangat kebersamaan, berkurangnya trauma, serta terpenuhinya kebutuhan dasar yang menunjang keberlangsungan hidup. Anak-anak kembali aktif dan ceria, sementara warga dewasa mulai menumbuhkan optimisme untuk bangkit dan menata kehidupan pascabencana.
Secara keseluruhan, program ini tidak hanya menghadirkan bantuan material, tetapi juga dukungan moral dan psikologis yang krusial bagi pemulihan masyarakat terdampak bencana. Kegiatan ini sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi sebagai mitra strategis masyarakat dalam menghadapi situasi darurat dan pemulihan pascakrisis.
Melalui revitalisasi kebutuhan rumah tangga dan penguatan psikologis sosial, ISI Padangpanjang berharap masyarakat Nagari Paninggahan dapat kembali menata kehidupan dengan semangat kebersamaan, ketangguhan, dan optimisme menuju masa depan yang lebih baik.(*/ilham)






