Limapuluh Kota, pasbana— Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui penata penanggulangan bencana ahli madya Rudy Supryadi mengevaluasi penanganan darurat bencana serta survei lapangan di wilayah kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (4/12/2025).
Kegiatan berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga 19.20 WIB pada tiga lokasi berbeda, yaitu kantor Camat Gunung Omeh, lokasi pengungsian di masjid Tazkir jorong Ayia Angek nagari Koto Tinggi, serta kantor nagari Baruah Gunung kecamatan Bukik Barisan.
Turut hadir bupati Limapuluh Kota Safni Sikumbang, Kapolres 50 Kota AKBP Syaiful Wachid, SH, S.I.K, MH, Dandim 0306/50 Kota Letkol. Inf. Ucok Namara, wakil bupati Ahlul Batrito Resha, SH, Sekda Herman Azmar, serta jajaran pemerintah daerah terkait Camat Gunung Omeh Apri Yulianto, S.Sos, Kapolsek Suliki Iptu Doni Putra, Danramil Suliki Kapten Inf. Sil Suandi, para wali nagari, perangkat nagari, Bamus, serta unsur KAN dan staf kecamatan.
Pergerakan tanah di kabupaten Limapuluh Kota mendapat perhatian serius dari BNPB pusat. Karena itu Rudy memastikan penanganan darurat bencana di kabupaten Limapuluh Kota berjalan optimal dan sesuai standar nasional.
Ia menegaskan bahwa BNPB akan melakukan kajian komprehensif untuk menilai tingkat keamanan wilayah Ayia Angek sebagai pemukiman.
"Bila hasil kajian menunjukkan daerah tersebut tidak lagi layak huni, BNPB akan merekomendasikan relokasi sebagai langkah terbaik demi keselamatan masyarakat," jelasnya.
Usai dari nagari Koto Tinggi, tim melanjutkan survei lapangan ke titik bencana di Nagari Baruah Gunung Kecamatan Bukik Barisan guna memastikan seluruh wilayah terdampak mendapat perhatian dalam proses penanggulangan dan rencana pemulihan.
Kehadiran langsung pejabat BNPB dari pusat menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memastikan penanganan darurat bencana di Kabupaten Lima Puluh Kota berjalan cepat, tepat, dan berorientasi pada keselamatan warga. Pemerintah daerah bersama unsur TNI-Polri, BPBD, dan seluruh instansi terkait terus bersinergi dalam upaya pemulihan pasca bencana. (BD)
