Padang, pasbana — Satuan Brigade Mobil Polda Sumatera Barat mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Barat sejak akhir November 2025.
Langkah ini menjadi bagian dari fase pemulihan darurat untuk memastikan korban bencana segera memiliki tempat tinggal yang aman dan layak.
Di Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang, pembangunan 100 unit huntara telah memasuki tahap awal. Hingga pertengahan Desember 2025, rangka bangunan untuk 10 unit telah berdiri, dengan lima unit di antaranya telah terpasang atap. Progres ini menandai percepatan konstruksi di salah satu wilayah terdampak terparah.
Sementara itu, di Jorong Balai Jamaik, Korong Asam Pulau, Nagari Anduriang, Kabupaten Padang Pariaman, dari total rencana 34 unit huntara, sebanyak 13 tapak rumah telah selesai dicor. Pekerjaan pendukung seperti galian septic tank juga mulai dilakukan untuk enam unit, guna memastikan kelayakan sanitasi.
Adapun di Kampung Limau Hantu, Nagari Puluik Puluik, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, pembangunan enam tapak rumah dari target 60 unit telah berjalan. Lokasi ini menjadi prioritas karena masih banyak warga yang bertahan di tempat pengungsian.
Komandan Satuan Brimob Polda Sumbar, Lukman Syafri Dandel Malik, menegaskan jajarannya akan bekerja maksimal hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi tuntas. Hal senada disampaikan Kabid Humas Polda Sumbar, Susmelawati Rosya, yang menyebut pembangunan huntara mencerminkan sinergi lintas instansi.
Program ini selaras dengan rencana nasional BNPB yang menyiapkan ratusan unit huntara di Sumatera Barat sebagai jembatan menuju hunian tetap, seiring pemulihan yang ditargetkan berlangsung hingga akhir 2025.(*)
